TANA TIDUNG – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Kabupaten Tana Tidung (KTT) akan melaksanakan Pasar murah.
Kepala Disperindagkop Tana Tidung, Hadi menjelaskan, Pasar murah akan berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal 8 Mei sampai dengan 11 Mei 2021.
“Pasar murah akan dilaksanakan di 4 Kecamatan, untuk hari pertama tanggal 8 Mei Pasar murah akan dilaksanakan di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap,” jelasnya, Jumat (7/5/2021).



Hadi mengatakan, barang yang akan dijual per paket, setiap paket ada 4 item bahan kebutuhan pokok yaitu beras 5 kg, tepung 1 kg, gula 2 kg dan minyak goreng 2 liter.





“Untuk harga kita subsidi, beras harga normal di pasaran ukuran 5 kg harganya Rp 65 ribu sementara di Pasar murah harganya kita subsidi Rp 20 ribu, jadi harga jual ke masyarakat hanya Rp 45 ribu,” terang nya.




Kemudian gula 2 kg harga pasaran Rp 25 ribu diberikan subsidi Rp 15 ribu harga jual ke masyarakat Rp 10 ribu, minyak goreng subsidi Rp 15 ribu harga jual ke masyarakat Rp 13 ribu, dan tepung terigu disubsidi Rp 5 ribu harga jual ke masyarakat Rp 5 ribu.


“Mekanisme pembelian di Pasar murah memakai nota. Nota ini kami serahkan ke Desa, karena nota ini berdasarkan data PKH (program keluarga harapan) yang kemarin kita minta ke Desa,” ujarnya.



Oleh karena itu, Pasar murah hanya khusus untuk warga penerima PKH saja yang bisa membeli, jadi nanti warga belanja sesuai dengan Desa tempat tinggalnya.


“Seperti tanggal 8 Mei besok Pasar murah dilaksanakan di Desa Tideng Pale, kita prioritaskan untuk warga Tideng Pale sesuai dengan data PKH yang diserahkan Desa. Nanti Desa yang menyalurkan ke warganya karena mereka yang tau, jadi setiap Desa beda – beda jumlahnya,” ungkapnya.


Hadi menerangkan, Disperindag menyiapkan 200 paket sembako untuk Pasar murah di Desa Tideng Pale. Jumlah ini lebih besar dibandingkan data PKH dari Desa.


“Tapi kita prioritaskan untuk PKH dulu,” tegasnya.
Diharapkan dengan adanya pasar murah dapat membantu masyarakat di wilayah Kabupaten Tana Tidung, kemudian dengan pemberian subsidi diharapkan pemulihan perekonomian di KTT bisa jauh lebih cepat. (her/Iik)