TARAKAN – Sempat mengalami kekeringan, akhirnya cadangang air baku Embung Binalatung di Kelurahan Kampung Satu Skip mulai terisi. Meski begitu cadangan air baku Embung dinilai masih sangat kritis.
Kabag Produksi PDAM Tarakan, Muhammad Setyo Budhi menjelaskan, beberapa hari sebelumnya kondisi embung Binalatung sempat kering dan terjadi hujan pada Jumat (23/7) malam akhirnya kembali terisi.
“Tadi malam turun hujan naiknya cuma 2 centimeter, artinya masih minus 226 centimeter dari kondisi normal,” ungkapnya, Sabtu (24/7/2021).
Budhi mengungkapkan, meski sudah terisi, cadangan air baku Embung Binalatung dikatakan masih sangat kritis dan diprediksi jika tidak terjadi turun hujan hanya bertahan 6 sampai 7 hari kedepan.
“Penambahan dua centimeter saja, sangat kritis,” ujarnya.
Dengan kondisi bahan baku yang kurang, produksi air bersih dari Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kampung Satu turun dari 230 liter perdetik menjadi 222 liter perdetik.
“Selain air baku dari embung Binalatung ini dengan kapasitas 170 liter detik, kita juga mengambil dari Intek di hilir sungai dengan kapasitas 60 liter perdetik. Dengan kondisi saat ini dari kapasitas produksi 230 liter perdetik kita sekarang diangka 202 liter perdetik,” terangnya.
Budhi menegaskan PDAM Tarakan terus berupaya seluruh pelanggan dapat teraliri air bersih, beberapa jalur yang sebelumnya sempat di stop saat ini sudah mulai di buka seperti jalur Ladang, dan Pamusian.
“Khusus jalur timur seperti Mamburungan Timur, Kampung Enam sebagian masih terdampak,” ujarnya.
Kekurangan air baku di embung Binalatung juga berdampak pada kapasitas produksi IPAL Kampung Bugis dimana supplay air dari Binalatung dihentikan sementara. (wic/iik)
Discussion about this post