TARAKAN – Bantuan untuk pasien isolasi mandiri (isoman) khususnya warga tidak mampu terus mengalir dan dihimpun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Tarakan, tidak hanya sembako bantuan juga berupa uang tunai.
Kepala Pelaksana Baznas Tarakan, Syamsi Sarman menjelaskan, bantuan sudah cukup banyak baik itu dari perusahaan maupun perorangan, ada yang menyumbang 1.000 sak beras, 100 sak, kemudian sumbangan dalam bentuk paket dan uang melalui rekening.
“Kalau uang belum bisa saya hitung, karena masuk ke rekening bank, tapi kalau misalnya Rp 5 juta – Rp 10 Juta sudah adalah yang masuk,” ujar Syamsi Sarman, Sabtu (7/8/2021).
Mekanisme pendistribusian dari Baznas langsung melalui Kelurahan. Artinya Kelurahan yang mengajukan data warga yang isoman misalnya ada 10 Kepala Keluarga, maka Baznas distribusi bantuan untuk 10 KK ke Kelurahan.
“Yang pertama alasannya kami tidak mau kontak dengan pasiennya, yang kedua yang tahu tempatnya yang isoman itukan pihak kelurahan, jadi kami kembalikan ke pihak Kelurahan lagi,” terangnya.
Tujuan selanjutnya, agar bantuan yang diberikan tidak tumpang tindih, karena Kelurahan mengetahui langsung warga yang sudah dibantuk yang mana dan yang belum dibantu yang mana sehingga tidak double.
“Terkait dengan jumlahnya, kalau perhitungan pak walikota kan sekitar 2000 kalau dibagi 20 kelurahan di satu kelurahan itu kira-kira 100 orang rata-rata,” ucapnya.
Syamsi Sarman mengungkapkan, hampir semua kelurahan sudah ada yang masuk mengajukan bantuan bahkan ada yang sudah 2 sampai 3 kali.
“Misalnya hari ini sudah dapat, kemudian beberapa hari lagi minta lagi, itu boleh tidak apa-apa asal yang penting Lurahanya yang minta,” tuturnya.
Setiap satu keluarga yang isoman mendapatkan bantuan berupa beras 10 kg, kemudian telur 2 piring atau 60 biji, dan mie instan 2 dos. (wic/iik)