TANA TIDUNG – Untuk memberikan layanan pendidikan yang menjangkau seluruh peserta didik, Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung menyediakan layanan belajar membaca dan berhitung di sekolah. Layanan ini ditujukan bagi siswa yang kesulitan belajar daring dan mengalami ketertinggalan keterampilan dasar literasi dan numerasi.
Kebijakan yang terbilang sebagai sebuah terobosan tersebut dilakukan lantaran kualitas dan akses jaringan internet yang terbatas dan tidak merata di Tana Tidung. Hasil pemetaan moda belajar siswa pada Juni 2020, diketahui hanya 11% siswa KTT yang mampu belajar daring tatap virtual seperti zoom meeting selama pandemi Covid-19.



Selain itu, belajar dari rumah sejak 23 Maret 2020 menyebabkan penurunan kemampuan belajar atau learning loss dan learning gap (ketimpangan kemampuan siswa di Tana Tidung dengan daerah lain di Indonesia bagian barat). Dampaknya ke depan, sumber daya manusia Kabupaten Tana Tidung akan kesulitan berkompetisi di era serba keterbukaan ini.



Saidah Jamal, guru SD Negeri Terpadu Unggulan 2 Tana Tidung mengungkapkan bahwa dengan mengikuti layanan belajar ini, siswanya menunjukkan perkembangan kemampuan belajar yang siginifikan utamanya pada keterampilan dasar yaitu membaca dan berhitung.



“Pembelajaran diikuti maksimal 3 siswa dalam satu sesi belajar per minggu. Siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya dari hasil asesmen formatif. Kami lalu menyusun bahan ajar dan media pembelajaran,” kata alumni Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, Ia mengatakan dengan sistem ini siswa sangat antusias belajar dan hasilnya juga bagus. Siswa yang masih mengeja sekarang sudah bisa lancar membaca.

“Kalau sebelumnya, kita tidak tahu persis kemampuan siswa karena hasil pekerjaannya tidak sesuai kemampuan sebenarnya,” pungkasnya. (her/iik)