TARAKAN – Demi penyaluran dana Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bahan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kalimantan Utara anggota Komisi 6 DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus bersedia turun tangan.
“Daerah terpencil seperti Krayan, Apokayan atau Lumbis Ogong, kalau butuh pesawat, speed boat saya siap bantu,” tegas Deddy pada rapat Pemadanan Data bersama Meter Sosial Tri Rismaharini, Jumat (29/10) di Royal Crown.
Rapat Pemadanan Data ini dipimpin Risma. Selain Deddy Sitorus, hadir pula anggota DPD Hasan Basri, Walikota Tarakan dr Khairul dan seluruh Kepala Dinas Sosial Kabupaten dan Kota di Kaltara.
Dari data terungkap, sejumlah warga di perbatasan belum mendapatkan dana bantuan. Risma dalam penegasannya, meminta warga perbatasan menjadi prioritas.
“Tolong seluruh bank yang menyalurkan dana, kalau ada kendala di lapangan laporkan ke saya. Biar sewa pesawat, kami bayar,” tegas Risma dengan nada tinggi.
Menimpali pernyataan Risma, Deddy Sitorus ingin all out membantu. Ia menyadari kondisi geografis disejumlah kecamatan menjadi tantangan. Ada sejumlah desa yang hanya bisa ditempuh menggunakan pesawat. Ada pula harus pakai speed boad.
“Sudah semua saya datangi. Jadi tau betul kondisinya. Memang berat. Tapi kalau kita mau bekerja keras dan berkorban pasti bisa tersalurkan,” tegas anggota Fraksi PDIP ini.
Begitu pula soal bank yang menyalurkan bantuan. Di hadapan Risma, anggota Komisi 6 yang membidangi BUMN ini, meminta Risma menginformasikan ke dirinya jika ada bank yang tidak mampu bekerja sama.
“Ibu menteri, kalau ada bank yang tidak serius menyalurkan PKH, beritahu saya. Nanti saya laporkan ke dirutnya atau ke menterinya sekalian,” tegas Deddy.
Risma yang mendengar pernyataan Deddy, langsung menimpali. “Kalian dengar kan pernyataan Pak Deddy. Kalau kalian hanya menunggu tidak jemput bola, saya laporkan ke beliau,” kata Risma kepada perwakilan Kaltara Bank BNI, Mandiri dan BRI.
Pada pertemuan ini Risma meminta untuk membagikan PKH langsung 3 bulan. Hal ini agar beban bank tidak berat. Terlebih lagi masyarakat bisa mendapatkan dana lebih besar.
“Sudah. Saya putuskan bagi langsung 3 bulan. Biar mereka terimanya lumayan banyak. Bank juga tidak terbebani biaya operasional,” ujar mantan Walikota Surabaya itu. (Nn/Iik)