TIDENG PALE – Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi bekerjasama dengan UGM dan Kagama (Keluarga Alumni Gadjah Mada) menggelar Kegiatan “Bimtek Desa Inklusif” yang diselenggarakan pada tanggal 23 sampai dengan 25 November 2021, di Tideng Pale, Kabupaten Tana Tidung.
Ada Delapan desa yang diundang dalam Bimtek tersebut yaitu desa Bebatu, Bandanbikis, Gunawan, Sebidai, Tanah Merah, Sambungan Selatan, Rian, dan Mendupo. Berdasarkan usulan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Tana Tidung (Dinas PMD KTT) , dari 8 desa ini akan ditetapkan 4 sebagai desa pencontohan Desa Inklusif tahun 2022.
Petugas Pendamping Desa dan Kagama Kaltara, Ikhtaful Maskur, mengatakan “Tujuan dari Bimtek ini untuk menggali dan mengenal serta menemukan potensi desa-desa tersebut untuk menjadi calon Desa Inklusif yang dapat memenuhi hak-hak kelompok marginal dan rentan seperti masyarakat miskin, lansia, kelompok difabel, kelompok minoritas dan lainya.
“Sehingga semua merangkul setiap perbedaan dan tidak ada yang ditinggalkan dalam seluruh kegiatan di desa serta dapat berpartisipasi,” ujarnya.
PNS Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan KTT ini juga menyebutkan bahwa calon Desa Inklusif memiliki kriteria yaitu, Desa memiliki komitmen terkait pemberdayaan kelompok marginal dan rentan, kemudian Desa telah memiliki potensi kelembagaan yang mengorganisir kelompok marginal dan rentan.
Termasuk dalam desa berkembang berdasarkan indeks desa membangun (IDM). Kemudian Desa bersedia menjadi percontohan yang telah menjalankan P3PD subkomponen 2B minimal 2 tahun dan berkomitmen menjadi desa inklusif.
Ia juga berharap bahwa Desa Inklusif bisa semakin banyak, “Harapannya semakin banyak desa yang menjadi Desa Inklusif, sehingga seluruh warganya mendapatkan keadilan dan tanpa diskriminasi”, tutupnya. (her/iik)
Discussion about this post