TANA TIDUNG – Banyaknya bangunan gedung milik Pemerintah Kabupaten Tana Tidung yang terbengkalai atau tidak digunakan akan segera dialih fungsikan sehingga lebih maksimal pemanfaatanya.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali kepada fokusborneo.com belum lama ini di ruang kerjanya.
Bupati menilai, banyaknya bangunan gedung yang tidak termanfaatkan sangat mubazir, sehingga dalam waktu dekat Pemda segera mengalihfungsikan gedung tersebut untuk kegiatan lain.
Salah satu bangunan yang akan dimanfaatkan yaitu gedung KNPI yang sementara saat ini digunakan untuk parkir bus DAMRI akan dialih fungsikan sebagai pusat oleh-oleh.
“Sayang gedungnya, KNPI kita juga mati suri di KTT ini. Makanya bicara asas manfaat sebelumnya kita gunakan untuk perhubungan DAMRI agar lebih bermanfaat,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati mengatakan kemungkinan lokasi DAMRI akan dipindah dan gedung KNPI akan fokus digunakan untuk memasarkan produk – produk khas daerah serta membantu pemasaran UKM dan IKM.
“Saya sudah panggil Disperindagkop agar mereka memasarkan hasil produk produk UMKM itu. Kita berbicara bagaimana membantu pemasaran IKM dan UKM di gedung KNPI. Kita jadikan gedung KNPI itu galeri kesenian dan pusat oleh oleh khas KTT, seperti produk hasil kesenian ibu-ibu IKM Batik,” tuturnya.
Selain gedung KNPI ada bangunan gedung TK-SD yang ada di Tana Lia sebanyak 4 bangunan yang juga tidak termanfaatkan.
“Kita tidak usah menyalahkan karena mungkin memang kesalahan manajemen yang terlalu ternina bobo untuk membangun pendidikan padahal jumlah masyarakat kita berapa, membangun gedung sekolah yang mewah gelontorkan jor-joran akhirnya tidak termanfaatkan,” katanya.
Untuk itu, Pemda segera memanfaatkan gedung tersebut karena ini merupakan aset dan menjadi catatan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). “Kalau tidak dimanfaatkan ini akan menjadi catatan terus dari kita, sehingga kita tidak bisa memanfaatkan bangunan gedung yang sudah ada, ini akan jadi catatan buruk juga bagi pemerintahan kita,” tegasnya.
Ibrahim Ali mengatakan, rencananya gedung TK dan SD di Tana Lia akan digunakan untuk kantor kecamatan, karena tidak mungkin untuk boarding school TK-SD.
Kemudian, ada gedung SMP terpadu di Sesayap Hilir yang juga tidak termanfaatkan dimana 6 gedung saat ini kondisi plafonnya rusak.
“Kita sudah minta itu dirawat kembali, mungkin nanti OPD Kearsipan dan Perpustakaan akan memanfaatkan gedung itu, kantornya bisa disini perpustakaannya bisa kesana,” pungkasnya. (her/Iik)