TARAKAN – Pengurus Provinsi Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kaltara periode 2021-2026 resmi dilantik dan dikukuhan oleh ketua umum (Ketum) PP Pelti Rildo Ananda Anwar. Pelantikan dilaksanakan di Hotel Tarakan Plaza, Kota Tarakan, Jumat (17/12/2021) malam.
Dengan agenda pelantikan ini, secara resmi Ahmad Maulana menjabat sebagai ketua Pengprov Pelti Kaltara periode 2021-2026, sementara sekretaris dijabat oleh Wiyono Adi.
Ketua Pengprov Pelti Kaltara, Ahmad Maulana menjelaskan, setelah dilantik agenda pertama periode ini adalah membenahi organisasi internal melalui beberapa rapat kerja, kemudian pelantikan pengurus Pelti tingkat Kabupaten dan Kota.
“Kami membenahi organisasi internal dulu, lalu pelatikan Pelti Kabupaten dan Kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, Maulana mengatakan program selanjutkan yaitu pembinaan atlet usia dini sesuai dengan pesan dan amanah ketum PP Pelti.
“Kami merasa tertantang dengan pesan khusus ini yaitu pembinaan atlet usia dini, meski sebenarnya selama ini kita sudah ada pembinaan ditingkat Kabupaten dan Kota,” tegasnya.
Meski sudah dilakukan, Pelti Kaltara nantinya akan mengusulkan dua atlet Kaltara usia dini putera dan puteri untuk dilakukan pembinaan, tentunya dengan seleksi serta mengukur talenta atlet terlebih dahulu.
“Atlet usia dini kita sudah ada, di Bulungan itu sudah kemana – mana mengikuti even junior, kemudian Nunukan juga ada. Tinggal nanti kita fokuskan ada semacam monitoring, evaluasi kemudian kita tingkatkan,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pelti Kaltara Wiyono Adi menambahkan, ada beberapa konsep besar selama 5 tahun kedepan pertama persiapan menuju PON, konsolidasi organisasi kemudian desain untu pengembangan prestasi.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya tidak berbicara dengan kuantitas namun lebih kepada kualitas artinya selama 5 tahun kedepan Pelti Kaltara fokus pada kualitas atlet.
“Data fisik semua Kabupaten/Kota mempunyai atlet junior, permasalahanya sekarang belum tercover dalam desain pembinaan,” ungkap Wiyono.
Konsep pembinaan ini, tentu dimulai dari peningkatkan SDM (sumber daya manusia) pelatih, karena mencetak atlet terbaik kalau tidak didukung dengan pelatih terbaik tentu mustahil.
“Jadi kedepan atlet harus dibina oleh atlet kualifikasi nasional. Ini pernah kita bangun dan sukses di PON 96 meraih Perak,” imbuhnya.
Kemudian desain pembinaan melalui kegiatan kejuaraan yang sifatnya wajib maupun opsional atau tambahan dalam rangka pencapian prestasi. (wic/iik)
Discussion about this post