Menu

Mode Gelap

Daerah

Jufri Budiman: Malu Kita Bro, Gara-gara Insiden Susi Air


					Ketua Komisi 3 DPRD Kaltara Jufri Budiman. Foto: Ist Perbesar

Ketua Komisi 3 DPRD Kaltara Jufri Budiman. Foto: Ist

TANJUNG SELOR – Hebohnya insiden di hanggar Bandara RA Bessing Kabupaten Malinau membuat Jufri Budiman angkat bicara. Sekretaris Komisi 3 DPRD Provinsi Kalimantan Utara itu berharap masalah tersebut bisa segera diselesaikan.

“Malu kita sebagai warga Kaltara gara-gara insiden ini. Jadi bahan olok-olokan di media sosial. Segeralah ditindaklanjuti, cari jalan keluar yang terbaik,” tegas politisi Partai Gerindra ini.

Jufri merasa perlu turun tangan menjernihkan persoalan ini, karena posisinya di komisi 3 yang membidangi perhubungan. Kedua belah pihak, Pemerintah Kabupaten Malinau -  pemilik hanggar bandara– dan operator penerbangan perintis Susi Air merasa pada posisi yang benar.

“Kontrak Susi Air habis. Ada airlines baru yang mau menggunakan hanggar. Sementara Susi merasa sedang dalam proses pengajuan perpanjangan sewa, karena masih ada pesawat mereka yang sedang perawatan. Sebenarnya kan masalah ini sederhana. Ikuti aturan, bicarakan baik-baik. Jangan sampai buat heboh begini,” tegasnya.

Jufri menyadari, bandara itu merupakan wilayah privat. Ada aturan khusus yang berlaku. Siapa pun, diluar petugas atau pemilik surat izin tidak boleh seenaknya masuk kedalam kawasan tersebut.

Nah, terkait insiden pengusiran Susi Air, Jufri mengimbau jangan dipolitisir. Dia mengamati perkembangan di Media Sosial banyak pihak yang menggoreng masalah ini. Padahal soal tersebut tidak ada kaitanya dengan politik.

“Ini murni soal kontrak kerjasama antar pemerintah daerah dengan swasta. Dan Satpol PP sendiri hanya menjalankan perintah pimpinan. Jangan di goreng -goreng lah. Seolah-olah ini jadi masalah politik. Saya yakin, Pak Wempy (Bupati Malinau) bisa menyelesaikan masalah ini,” katanya optimistis.

Apakah komisi 3 DPRD Provinsi akan memanggil kedua belah pihak? Pertanyaan ini belum bisa dijawab Jufri. Sebab saat ini anggota DPRD sedang reses.

“Kami sedang reses. Nanti saya koordinasi dengan teman-teman di Komisi 3. Yang jelas, ini persoalan maha penting. Sepertinya kami harus mengevaluasi seluruh kontrak penerbangan perintis dengan pemerintah daerah dan status bandara perintis di Kaltara. Terutama terkait kepemilikan aset dan otoritas pengelola bandara. Jangan sampai insiden seperti ini terulang lagi. Malu kita bro,” pungkasnya. (pai)

Artikel ini telah dibaca 1,286 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Terombang-ambing Semalaman, Dua Pemuda Tarakan Selamat Berkat Jeriken

29 Juli 2025 - 10:46

Kerusakan Lingkungan di Tana Tidung, PT PMJ Didenda Rp85 Miliar

29 Juli 2025 - 10:30

Tangis Haru, Lagu “Damai Bersamamu” Jadi Simbol Harapan dan Perubahan di Kampung Tematik Warna – Warni

29 Juli 2025 - 09:19

Realisasi Pajak Capai 45 Persen, Pemkot Kebut Penerimaan Lewat PBB dan Digitalisasi

29 Juli 2025 - 07:10

FLS3N 2025 Tingkat Provinsi, Hasanuddin Dorong Peserta Ekspresikan Seni dan Jaga Sportivitas

28 Juli 2025 - 21:18

Wali Kota Tarakan Hadiri Deklarasi Kampung Tematik, Dukung Inovasi Bebas Narkoba

28 Juli 2025 - 20:35

Trending di Daerah