TARAKAN – Redakan kisruh soal hasil Musyawarah Kota (Muskot) Forum Komunikasi Ketua Rukun Tetangga (FKKRT) Tarakan 2022, pendiri dan tokoh masyarakat memberikan saran dan masukan. Hal ini supaya riak-riak yang ada bisa hilang dan seluruh Ketua RT se-Kota Tarakan kembali bersatu.
Saran dan masukan dari pendiri dan tokoh masyarakat tersebut, disampaikan melalui pesan singkat di group WhatsApp (WA) Forum Info Kota Tarakan.
Salah satunya pendiri FKKRT Kota Tarakan Uriyanto. Ia berpesan suapaya seluruh Ketua RT se-Kota Tarakan bisa bermuhasabah diri. Menurutnya, apa pun bentuk jabatan sejatinya adalah amanah, sejatinya adalah alat yang nyata sebuah pengabdian untuk seluruh warga yang dipimpinnya.

“Mari semua kembali ke jati diri kita untuk saling membuka hati dan pikiran demi kemaslahatan warganya hilangkan sahwat sangka buruk dan semua dialektika dan problemstika kita bahas bersama,†kata Uriyanto, Rabu (25/5/22).



Sebagai salah satu pendiri dan penggagas FKKRT Kota Tarakan, Uriyanto menjelaskan ia bersama teman RT bersepakat membentuk FKKRT dengan niat untuk memperkuat dan menyatukan visi menjadi mitra Pemerintah dalam hal percepatan dan pemerataan pembangunan di Kota Tarakan.
Memperhatikan dan mencermati dinamika saat ini bermunculan, menurutnya ide untuk membentuk Forum Ketua RT diwilayah Kecamatan masing-masing sangat bagus supaya koordinasi per Kecamatan agar tetap terjalin komunikasi yang lebih baik.

“Saran saya jangan ada pemikiran untuk lepas dari wadah yang ada FKKRT karena ibarat rumah besar, FKKRT adalah rumah besar kita di Kota Tarakan. Jika terjadi perbedaan pola pandang, harapan saya selaku salah satu pendiri FKKRT sebaiknya kita saling menahan diri duduk satu meja dan dicari jalan terbaik. Jika perbedaan kecil menimbulkan masalah yang lebih besar, sangat tidak baik menjadi tontonan warga yang dipimpin,†ujar Uriyanto.
Tokoh masyarakat dan juga Ketua Piminan Wilayah Muhammadiyah Kaltara Syamsi Sarman juga menyarankan kedepannya bisa terbentuk FKKRT tingkat DPD, DPK dan DPC sebagai pemegang hak suara di setiap tingkatan. Belajar dari ormas pada umumnya.
“Dengan demikian aspirasi lebih terorganisir secara berjenjang dan meminimalisir aspirasi yang hanya bersifat pribadi. Ini sekedar saran,†saran Syamsi Sarman
Ketua RT 11 Kelurahan Juata permai Suparno juga sependapat FKKRT menjadi suatu wadah untuk menyatukan para Ketua RT agar tergabung menjadi satu. Harapannya untuk mengawal dan membantu program Pemerintah.
“Jika Muskot kemarin ada ketidakpuasan dalam pemilihan, itu hal yang wajar ada pro dan kotra. Karena untuk memuaskan setiap orang/individu itu pasti tidak bisa. Karena dilatarbelakangi beberapa hal, menurut hemat kami sudahlah perdebatan ini lebih baik kita sudahi,†harap Suparno.
Suparno menambahkan tidak elok perdebatan soal FKKRT dipertontonkan di publik. “Yang mau gabung yaa monggo tidak mau yaa monggo mana yang tebaik tidak perlu diperdebatkan kembali. Kita FKKRT tetap berjalan sesuai koridor dan misi visi. Selamat bekerja saudaraku,†tutup Suparno dalam pesan singkat di group WA.(Mt)