TARAKAN – PT. Pelindo IV Cabang Tarakan belum bisa menjanjikan penurunan tarif masuk Pelabuhan Malundung Tarakan yang dinilai mahal oleh DPRD Kota Tarakan.
General Manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Tarakan, Rio Dwi Santoso mengatakan bahwa pihaknya sudah mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRD Tarakan dan Dinas Perhubungan (Dishub).
Meski ada 5 rekomendasi dari DPRD Tarakan terkait tarif masuk Pelabuhan Malundung, namun Pelindo belum bisa menjanjikan ada penurunan.
“Kami di RDP juga tidak menjanjikan itu (penurunan tarif), cuma kami fair akan kami lakukan evaluasi, harapannya sih dari anggota dewan itu bisa kami respon positif. Kami belum menjanjikan itu, janjinya evaluasi aja,” ujar Rio Dwi Santoso.

Rio mengungkapkan, dasar penyusunan tarif masuk ada aturan dan rumusnya berdasarkan dengan kajian kebutuhan biaya dan sebagainya di masing-masing cabang sesuai dengan aturan direksi.
Tarif masuk Pelabuhan Malundung sudah ditetapkan sejak tahun 2019 lalu, dimana tarif roda 4 Rp 15 Ribu, dan roda 2 Rp 10 Ribu.
“Apakah nilai ini besar atau kecil kita komparasi dulu ya, di Makassar sudah berjalan juga seperti itu. Kami akan melakukan evaluasi kalau memang sekiranya bisa dilakukan penyesuaian dalam arti untuk penurunan akan kami sampaikan,” katanya.
Lebih lanjut, Rio mengungkapkan bahwa mengelola terminal penumpang di pelabuhan berbeda dengan terminal di bandara, fasilitas yang disediakan harus sesuai dengan standar bukan bagus atau tidak.
Standar dan biaya operasional ini kemudian dilakukan mixing bersama komponen lainya untuk menentukan tarif masuk setiap orang, jika nanti ada penurunan atau tidak bisa diturunkan Pelindo akan memberikan hitung – hitungannya.
“Kita akan sampaikan ke DPRD. Harapannya yang terbaik lah buat masyarakat,” sambungnya.
GM PT Pelindo IV Cabang Tarakan yang baru menjabat selama tiga hari ini menambahkan, pihaknya akan melakukan penataan dan penyempurnaan pelabuhan Malundung Tarakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. (wic/iik)