TARAKAN – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Tarakan Hamid Amren berpesan kepada masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan Utara (Kaltara) yang telah membangun kawasan kumuh di Kota Tarakan.
Pesan tersebut, disampaikan Sekda Hamid Amren saat membuka Lokakarya Pemanfaatan dan Pemeliharaan Program Kotaku di Hotel Galaxi, Kamis (29/9/22).
Mewakili Pemkot Tarakan mengucapkan terima kasih kepada program Kotaku yang telah membangun wilayah kumuh di Kota Tarakan kurang lebih 150 hektar dengan menghabiskan anggaran mencapai puluhan miliar.
“Kita semua pasti tidak ingin hidup dikawasan kumuh. Makanya kawasan kumuh yang berada di daerah pesisir, sudah dibangun pemerintah baik pusat maupun daerah dan ini perlu dimanfaatkan dan dipelihara sebaik-baiknya,” ucap Hamid Amren.

Sekda berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Tarakan supaya ikut memelihara bangunan infrastruktur yang sudah dibangun lewat program Kotaku. Agar pemanfaatannya bisa berlangsung lama.
“Kita ini bisa membangun apa saja di Kota ini, cuma yang susah merawatnya. Ini perlu kita lakukan, supaya fasilitas yang sudah dibangun bisa terus terjaga,” imbau Hamid Amren.
Sekda juga menghimbau kepada masyarakat Kota Tarakan agar tidak membuang sampah sembarang untuk menjaga lingkungan tetap bersih.
“Yang di pesisir masyarakat kebiasaan buang sampah ke laut. Kalau kita sudah ke belakang BRI, Lingkas Ujung kita pusing lihat sampah. Makanya marilah kita ini bersama-sama menjaga lingkungan kita, supaya tetap bersih,” pungkas Hamid Amren.

Kepala BPPW Kaltara mengajak seluruh masyarakat Kota Tarakan untuk ikut menjaga dan memelihara bangunan yang sudah dibangun dalam program Kotaku.
Dalam lokakarya ini, diharapkan seluruh relawan yang tergabung dalam kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan baik kelompok skala kawasan maupun lingkungan mampu berkolaborasi.
Selain itu, masyarakat tergabung dalam kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan harus mampu membuat aturan dan rencana kerja dengan dukungan dari organisasi perangkat daerah.
“Karena salah satu tujuan dari program Kota Tanpa Kumuh yaitu adanya kolaborasi. Harapannya kedepannya kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan mampu berkolaborasi,” kata Kepala BPPW Kaltara melalui Kasi Pelaksanaan Wilayah II Heryan Noor.
Dikatakan Heryan, aturan bersama dan rencana kerja ini, nantinya akan dimonitoring dari Tim Kotaku serta Tim Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan selama 3 bulan kedepan.

“Jadi rencana kerja kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan itu jangan hanya dokumen saja, tetapi betul-betul diterapkan serta dijalankan sesuai kesepakatan di seluruh kelompok pemanfaatan dan pemeliharaan baik skala kawan maupun lingkungan,” pesan Heryan.
Ditambahkan Heryan, hal ini supaya pembangunan infrastruktur yang dibangun melalui program Kota Tanpa Kumuh bisa dimanfaatkan lebih lama dan berkelanjutan.
“Ini perlu dirawat seperti jalan lingkungan, jembatan, rumah kuliner, septitank komunal, penjemuran rumput laut dan ikan asin baik penjemuran manual maupun modern (Solar Dry Dome) serta TPS3R bisa dimanfaatkan lebih lama dan berkelanjutan,” tutur Heryan.
Sementara itu, lokakarya ini, pesertanya berasal dari Ketua RT se-Kota Tarakan dan OPD terkait. Lokakarya, dilaksanakan selama 3 hari.(Mt)