TARAKAN – Polisi Wanita (Polwan) Polres Tarakan memberikan trauma healing untuk mengatasi gangguan psikologis anak-anak korban musibah kebakaran yang terjadi di RT 21, Jembatan Bongkok, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat pada Kamis 29 juni lalu.
Trauma healing ini dilaksanakan bersama PMI dan BPBD Kota Tarakan, Sabtu (1/7/2023). Dalam kegiatan ini anak-anak tampak ceria dan bahagia diajak bermain oleh Personel Polwan Polres Tarakan.
Kapolsek KSKP Polres Tarakan Iptu Sri Djayanti yang memimpin giat ini mengatakan kegiatan yang dilaksanakan ini merupakan wujud kepedulian dan rasa empati Polwan Polres Tarakan atas musibah yang menimpa warga masyarakat di RT 21 Jembatan Bongkok, khusunya anak-anak yang juga melihat langsung dan menjadi korban musibah ini.
“Kemarin kami bawa badut buat menghibur mereka supaya anak-anak ini bisa merasa senang sehingga mereka bisa melupakan trauma terhadap musibah yang mereka alami,” ujarnya.
Dan selama pelaksanaan trauma healing, anak-anak diajak bermain bersama sambil memberikan hadiah berupa makanan ringan, kegiatan ini dilakukan untuk memberikan terapi gangguan psikologi anak akibat musibah kebakaran, seperti kecemasan, panik dan gangguan lainnya.
“Personel yang ikut sebanyak 15 Polwan. Kami bawa bingkisan snack (makanan ringan) dan nasi ayam, kita cari selera makannya anak-anak,” katanya.
Lebih lanjut, Iptu Sri Djayanti berharap melalui kegiatan bermain bersama ini mampu mengalihkan pikiran buruk terhadap musibah agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
“Diharapkan anak-anak ini bisa benar-benar sembuh dari trauma dan dapat menjalani kehidupan sebagaiman sebelum musibah terjadi,” harapnya.
Kegiatan ini juga dalam rangka momen peringatan Hari Bhayangkara Ke-77, Polwan Polres Tarakan juga melaksanakan kegiatan sosial yang tentunya diharapkan dapat dirasakan manfaatnya bagi anak-anak yang mengalami musibah kebakaran beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, kebakaran hebat di RT 21 Perikanan, Kelurahan Karang Anyar Pantai pada Kamis (29/6) menghanguskan 90 bangunan, 112 kepala keluarga 409 jiwa terdampak. (wic/Iik)
Discussion about this post