TARAKAN – Sebagai bentuk kepedulian dan perhatian kepada anggotanya, Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kota Tarakan melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Pensiun Mandiri dan Sejahtera bersama PT. BTN Cabang Kota Tarakan.
Sosialisasi yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kantor Walikota Tarakan Rabu (9/8/2023) ini dibuka langsung Walikota Tarakan dr. Khairul dihadiri Ketua Dewan KORPRI Kota Tarakan H. Hamid Amren dan jajaran pengurus, Kepala PT. BTN Cabang Tarakan, dan 92 ASN yang akan memasuki masa purna bakti TMT pensiun per 1 September 2023 sampai 1 September 2024.
“Tahun ini dan tahun depan ada teman – teman (Pegawai) yang memasuki masa pensiun sebanyak 92 orang periode September 2023 – September 2024 artinya lebih banyak yang pensiun dari pada PPPK yang diterima kemarin, PPPK yang diterima kemarin hanya 61 orang,” jelas Ketua DP KORPRI Kota Tarakan, H. Hamid Amren.
Lebih lanjut, Sekda Tarakan ini mengatakan bahwa untuk pegawai atau ASN yang memasuki masa pensiun diharapkan nantinya tetap produktif dan sejahtera.
Maka untuk mencapai itu, DP KORPRI Tarakan bekerjasama dengan beberapa Perbankan, Taspen dan perusahaan untuk memberikan informasi program – program yang dapat menjadi pilihan ASN yang sudah pensiun.
Ini salah satu program dari KORPRI untuk pegawai yang pensiun agar tetap mendapatkan perhatian secara baik. Banyak pegawai yang sudah mengabdi 30 tahun bahkan lebih tentu tidak baik jika menghilang begitu saja.
“Begitu pensiun balik kiri pulang tidak ada Assalamualaikum tapi ini bagian dari Assalamualaikum dari KORPRI, Bagian dari kepedulian KORPRI untuk seluruh anggotanya,” sambungnya.
“Bahkan tadi ada pak Legam Iram yang dulu beliau guru dan menjadi salah satu yang sukses mengikuti program – program yang ditawarkan oleh Taspen, oleh BTN dan binaan Pertamina. Sesuai dengan arahan Walikota teman – teman yang memasuki masa pensiun harus betul – betul direncanakan dengan baik,” terangnya.
Hamid Amren membeberkan, seorang ASN yang sudah pensiun pendapatannya akan terbatas hanya sekitar 75 persen dari gaji pokok yang diterima selama masih menjadi pegawai.
“Karena dengan pendapatan yang sudah terbatas kalau masuk di bisnis harus betul betul dihitung secara cermat. Dengan adanya sosialisasi ini teman – teman yang memasuki masa pensiun jika mempunyai rencana – rencana untuk tetap produktif kita berikan informasi fasilitasi seluas luasnya sehingga opsinya terserah pada masing – masing,” tegasnya.
Ketua DP KORPRI Tarakan mengungkapkan banyak jenis program yang ditawarkan, namun Ia menegaskan jika ada program bantuan kredit diharapkan tidak digunakan untuk konsumtif akan tetapi untuk produktif.
“Pola pikir saat ini harus dirubah jika hari ini adalah pegawai negeri maka besok (Pensiun) harus menjadi pelaku usaha,” ucapnya.
KORPRI berharap kepada seluruh anggota yang nantinya sudah pensiun tetap bisa melakukan berbagai aktifitas, baik di bidang ekonomi, keagamaan, sosial atau minimal olah raga sehingga tidak di rumah. (aii/Iik)