TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar re-opening perpustakaan yang dirangkai dengan bedah buku “Rapijali” oleh penulis Dee Lestari di halaman belakang Kantor BIÂ Provinsi Kaltara, Kamis (14/12/23).
Re-opening Perpustakaan tersebut, dibuka langsung Walikota Tarakan, dr. Khairul dengan didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltara, Seno Indarto.
Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltara, Seno Indarto mengatakan perpustakaan BI Kaltara ini, sebenarnya sudah dibuka sejak lama. Hanya saja, saat pandemi Covid-19 perpustakaan BI Kaltara terbengkalai.
“Sebenarnya perpustakaan memang sudah dibuka waktu sebelumnya, tapi memang dikarenakan ada pamcovid (pandemi covid-19) juga terbengkalai lalu kita perbaiki sistemnya. Jadi kita perbaiki penomorannya untuk buku-bukunya dan kita saring lagi, kita filter lagi bangunannya diperbarui,” kata Seno kepada awak media.
Seno menjelaskan sebelumnya ada disebelah sisi kiri kantor dan dipindahkan ke sisi kanan. Supaya bangunan perpustakaan BI Kaltara bisa lebih luas.
“Jadi untuk display, kita desain lebih luas. Perpustakaan ini juga dibuka untuk umum, masyarakat boleh datang,” ujarnya.
Seno menambahkan untuk jadwal berkunjung ke perpustakaan BI, dibuka mulai dari pukul 08.00-17.00 wita setiap hari Senin sampai Jumat.
“Karena ini masih re-opening, makanya persiapan perpustakaan baru 80/85 persen. Jadi nanti kita harus memperbaiki dan menambah fasilitas seperti menambah tempat pojok baca serta tempat minum teh/kopi gitu,” ungkapnya.
Seno menuturkan diawal tahun 2024, perpustakaan BI rencana akan menambah sekitar 300 buku. Saat ini, jumlah keseluruhan koleksi yang ada sekitar 1.100 buku.
“Itu yg sudah kita filter atau kita saring dan kita kaji ulang. Karena ada beberapa periode buku sudah lama dianggap sudah absolit kita ganti dengan yang baru. Dengan menambah 300 buku lagi, sehingga total bisa sekitar 1.500 buku,” pungkasnya.
Seno menargetkan jumlah koleh di perpustakaan BI Kaltara akan ditingkatkan sampai 2000 buku. Dari jumlah tersebut, 75-80 persen terkait dengan perekonomian dan finansial.
“Untuk sisanya nanti untuk novel, kebudayaan, juga buku-buku lainnya termasuk terkait bahasa inggris TOEFL ELS dan lainnya. Bukunya kita buat beragam untuk daya tarik masyarakat di Kaltara,” pesannya.
Seno mengungkapkan perpustakaan BI Kaltara ini, kedepannya juga akan dibuat ramah dengan penyandang disabilitas. Salah satunya, menyediakan buka braille. Tidak hanya itu, buku lokal juga akan dipajang di perpustakaan BI Kaltara sebagai upaya mendukung dan mensosialisasikan penulis lokal.
“Jadi memang ini kita coba untuk lebih friendly dengan masyarakat kita dengan berapa buku yang kita usahakan untuk disabilitas. Misalnya buku braille tapi itu nanti secara bertahap,” terangnya
Seperti di perpustakaan lainnya, dibeberkan Seno untuk peminjaman buku diberikan waktu selama 3 hari sampai 1 minggu dengan meninggalkan identitas.
“Jadi silahkan masyarakat untuk membaca dan meminjam buku di perpustakaan BI Kaltara. Selama meminjam meninggalkan identitas dan kalau jangka waktunya mungkin 3 hari/seminggu,” tutupnya.(Ik/Ris/Mt)
Discussion about this post