TANA TIDUNG – Kegiatan dan prosesi Pengukuhan Pengurus Daerah Forum Komunikasi Warga Tidung (PD FKWT) Kabupaten Bulungan masa bakti 2022-2023.
Pengukuhan dilakukan langsung Ketua Umum PB FKWT Ibrahim Ali didampingi Sekretaris Aryono Putra dan jajaran pengurus.
H. Tana Asnawi resmi dikukuhkan sebagai Ketua PD FKWT Bulungan. Kemudian Dra. Hj. Arsanah Suriansyah dikukuhkan sebagai Ketua PD FKPT Bulungan.
Ketua PD FKPT Bulungan dikukuhkan langsung oleh Ketua PB FKPT Kaltara Megawati Datu Bayal didampingi Sekjen Dra. Hj Maryam.
Baca Juga : Bupati Ibrahim Ali Tekankan Pentingnya Pendidikan Anak Usia DiniÂ
Hadir dalam kesempatan ini, Forkopimda, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Bupati Kabupaten Bulungan, Ketua DPRD Kabupaten Tana Tidung, Pengadilan Negeri Tanjung Selor, Kejaksaan Negeri Bulungan, Polresta Bulungan, Kodim 0903 Tanjung Selor.
Hadir juga Ketua Lembaga Adat Tidung Kabupaten Bulungan dan Para Tokoh Adat Tidung, Dewan Tetuo PB FKWT, Dewan Tetuo PD FKWT Bulungan, Dewan Tetuo PD FKPT Bulungan, Ketua dan Pengurus Fkpt Tana Tidung, Pengurus PD FKWT Tana Tidung, Ketua dan Pengurus PD FKPT Kabupaten Bulungan.
Bupati Kabupaten Bulungan berharap terjalin kemitraan dan kerjasama sinergistas pengurus yang sudah dilantik untuk berperan dan berkontribusi untuk pembangunan di Bulungan.
“Pemda Bulungan membuka ruang-ruang partisipasi secara harmonis,” ujarnya.
Kemudian, Ketua Umum PB FKWT yang juga Bupati Kabupaten Tana Tidung mengatakan untuk memberikan pemberdayaan kepada pengurus yang sudah dilantik maupun Warga Tidung yang ada di Kabupaten Bulungan agar diberikan peluang dan kesempatan berusaha, berkarir di segala bidang secara profesional.
“Warga Tidung di Kalimantan Utara menurut data base PB FKWT diperkirakan berjumlah 79.000 jiwa, baik keturunan Tidung dan berdasarkan perkawinan. Orang-orang Tidung memiliki peran dan kedudukan strategis di Kalimantan Utara. Dari latarbelakang pendidikan yang SDM Tidung sudah mengalami kemajuan dan peningkatan, bukan di Kaltara saja, di Kaltim dan Jakarta juga ada,” jelas Ibrahim Ali.
Ibrahim Ali menekankan warga Tidung memiliki karakter yang sabar mampu hidup berdampingan dengan orang lain, tidak menuntut berlebihan, namun Ia mengatakan potensi dan kekuatan ini harus mendapat respon positif, agar distribusi warga Tidung mendapatkan tempat dan porsi yang sama.
“Pepatah Kuno mengatakan “Pantang patah ditengah” : tidak akan mundur sebelum maksud tercapai. Impong de lunas insuai Intimung taka tagas insuai taka tapu,” pungkasnya. (her/Iik)
Discussion about this post