TARAKAN – Jajaran Kepolisian Polres Tarakan berhasil mengungkap kasus penemuan bayi yang sempat menghebohkan warga Tarakan dan viral di media beberapa waktu lalu.
Berdasarkan penyelidikan, didapatkan bahwa pelapor inisial AA orang yang menemukan sekaligus membawa bayi ke Polsek Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Tarakan (KSKP) merupakan ibu kandung bayi.
Di depan awak media, pelaku membuat klarifikasi dan permohonan maaf atas perbuatannya. AA pun mengaku tindakan tersebut dilakukan lantaran malu memiliki anak di luar pernikahan.
“Karena gak mau ditau orang sih dan malu,†ucapnya saat diwawancarai awak media, Senin (29/1/2024).
Niat untuk membuat laporan palsu penemuan bayi itu diakuinya muncul dari idenya sendiri, dan tidak ada yang membantu.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek KSKP, AIPDA I Putu Suryada menjelaskan, motif pelaku melakukan hal itu karena malu dan takut digosipin oleh kerabat dan tetangganya. “Pada intinya anak ini adalah hasil hubungan gelap,†ungkapnya.
Dalam kasus ini, kata dia, tindakan pelaku termasuk tindak pidana namun dari sisi kemanusiaan ada Hak Asasi Manusia (HAM) termasuk perlindungan anak yang perlu dijaga. Sehingga pelaku belum dijadikan tersangka dan laporan palsu bisa digugurkan.
Ia mengungkap, bahwa sang ayah bersedia untuk bertanggung jawab. Bahkan, kekasihnya itu berniat untuk menikahi AA, namun ditolak karena belum siap.
Lebih jauh dijelaskannya, AA melahirkan seorang diri tanpa bantuan seseorang. Kini kondisi anak telah membaik dan masih berada di Shalter Dinas Sosial (Dinsos).
“Nanti mekanismenya mungkin dikembalikan ke ibunya. Tapi kami masih lakukan koordinasi dulu ke Dinsos karena mereka belum tahu ibunya sudah ditemukan,†ucapnya.
Dalam press release ini, Kapolres Tarakan AKBP Ronaldo Maradona menyampaikan kepada masyarakat jika mendapat postingan atau informasi sesuatu dapat memastikan terlebih dahulu kebenarannya.
“Kami akan transparan dan akan kami sampaikan kepada masyarakat. Kemudian saya minta kepada seluruh masyarakat untuk berhati hati saat menyampaikan sesuatu atau pastikan sesuatu yang di sampaikan adalah berisikan kebenaran,” ujar Kapolres.
Kapolres berharap kejadian serupa tidak terulang di Tarakan. Terkait kasus ini diharapkan masyarakat dapat melihat masalah ini secara utuh. (wic/Iik)
Discussion about this post