TARAKAN – Pos Koordinasi (Posko) Pengendalian Transportasi Angkutan Udara Lebaran 1445H/2024M di Bandar Udara Juwata Internasional Tarakan resmi ditutup, Kamis (18/4/024).
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Kantor UPBU Juwata Tarakan, Bambang Hartato melalui Ketua Posko Angkutan Udara Lebaran, Fahruddin Rahmat, menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan Posko berjalan dengan baik dan lancar, baik dari penerbangan, penambahan flight, penumpang hingga cargo.
“Penumpang maupun kargo rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode yang sama angkutan lebaran pada tahun sebelumnya. Persentase kenaikan antara 40 sampai 60 persen untuk penumpang maupun cargo. Alhamdulillah pelaksanaan meskipun ada kenaikan cukup signifikan tapi dapat berjalan dengan lancar dan baik,” jelasnya.
Di tahun 2023 untuk per harinya kurang lebih 500 sampai 600 penumpang. Untuk di tahun 2024 ini rata-rata kurang lebih 870 per hari, dalam periode 3 April sampai 17 April 2024.
Untuk arus mudik di Bandara Juwata Tarakan terjadi pada 3 April hingga 10 April 2024. Datanya paling banyak 1.665 penumpang yang berangkat dari Bandara Juwata Tarakan pada 8 April 2024. Sementara penumpang yang tiba di Tarakan terbanyak pada 6 April 2024 mencapai 1.327 penumpang.
Untuk arus balik atau penumpang yang tiba di Tarakan paling banyak di tanggal 15 April 2024 yakni sebanyak 1.471 penumpang. Sementara pada tahun 2023 atau H+5 Idul Fitri hanya ada 9 penumpang.
“Memang sesuai prediksi untuk arus balik itu terjadi pada tanggal 14 April sampai 16 April 2024 dengan rata-rata sekitar 1.300-an orang,” urainya.
Selama pendirian posko angkutan udara Lebaran, pihaknya menemui seorang penumpang yang tidak sehat dengan tujuan Jakarta. Sehingga dari maskapai melaksanakan pemeriksaan kesehatan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Tarakan. Usai diperiksa, penumpang dinyatakan tidak layak untuk terbang.
“Karena penumpang tidak memiliki biaya lagi 7, kami dari posko menyarankan untuk dilakukan jadwal ulang. Kalau ada refund (tiket) tentu membutuhkan waktu. Selain itu kami antarkan penumpang ke rumah sakit yang menerima pelayanan BPJS menggunakan mobil ambulance bandara. Maskapai berikan waktu 3 hari kedepan sampai pasien benar-benar sehat untuk terbang,” tuturnya.
Selain itu pihaknya juga menemukan adanya penundaan penerbangan karena ada gangguan teknis. Pesawat juga dilakukan pengecekan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
“Penumpang kemudian dialihkan ke penerbangan berikutnya. Awalnya keberangkatan pukul 11.00 Wita dan dialihkan pukul 20.30 Wita. Menunggu pesawat berikutnya yang datang dari Balikpapan. Penumpang sudah diberikan kompensasi berkaitan dengan manajemen delay. Diberikan snack box, happy meal dan penggantian uang sebesar Rp 300 ribu per penumpang,” ungkapnya.
Saat ini ia menegaskan, tidak ada tambahan penerbangan. Namun pada saat arus mudik menambah 4 pesawat dari maskapai Lion Group. Sementara pada arus balik ada penambahan 2 pesawat. (**)
Discussion about this post