TARAKAN – Polres Tarakan, Kegiatan Minggu Kasih kembali dilaksanakan Kapolres Tarakan sekitar pukul 11.30 WITA siang tadi, Minggu (12/5/2024).
Kegiatan Minggu Kasih kali ini bertempat di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Jemaat RHEMA yang beralamatkan di Jalan Lapangan RT. 59 Kelurahan Karang Anyar Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan.
Kegiatan siang tadi turut dihadiri Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar, Wakapolres Tarakan, Kabag Ops Polres Tarakan,Kasat Binmas Polres Tarakan, Kasat Reskrim Polres Tarakan, Kasat Narkoba Polres Tarakan, Kasat Polair Polres Tarakan, Kasat Samapta Polres Tarakan, Kapolsek Tarakan Barat, Kasi Prooam Polres Tarakan, Kasi Humas Polres Tarakan, KBO Sat Intelkam Polres Tarakan, KBO Sat Lantas Polres Tarakan, KBO Sat Binmas Polres Tarakan, Bhabinkamtibmas Kel. Karang Anyar, Babinsa Kel. Karang Anyar, Pdt. Ibu Norma dan 27 jemaat gereja.
Di momen Minggu Kasih, seperti biasa sejumlah penyampaian disampaikan para jemaat yang hadir. Di antaranya datang dari Ibu Pendeta Norma yang menanyakan alur pembuatan SIM (Surat Ijin Mengemudi). Pertanyaan ini pun langsung dijawab Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona TPP Siregar. Bahwa, untuk tahapan dan cara dalam pembuatan SIM itu harus melewati beberapa tahapan. Baik teori maupun praktek dan harus melengkapi persyaratan administrasi baik untuk pembuatan SIM A, SIM B maupun SIM C.
Kapolres Tarakan menegaskan, perlu dilakukan ujian dikarenakan agar dapat memastikan yang menggunakan jalan paham aturan berkendara dan sesama pengendara memiliki pemahaman yang sama dalam berkendara sehingga terhindar dari kecelakaan.
“Kemudian persyaratan lain perlu kelengkapan uji psikologi dan kesehatan yang didatapkan dari lembaga lain yang sudah terverifikasi dan peserta pembuatan SIM wajib membayar PNBP melalui akun Briva yang dimana akan disetorkan ke kas negara,” beber Kapolres Tarakan.
Pertanyaan lainnya dari Agung Nugroho, jemaat gereja yang turut menyampaikan jika negara bisa mencetak uang mengapa warga harus bayar pajak. Ini juga langsung dijawab Kapolres Tarakan bahwa pajak menjadi sumber penerimaan negara yang kemudian digunakan untuk pembangunan fasilitas publik. Selain itu, kewajiban membayar pajak menjadi bukti bakti wajib pajak pada negara.
“Jika negara mencetak uang sendiri dengan nominal yang banyak di luar batas yang telah ditentukan maka akan terjadi seperti di negara Zimbabwe yang dimana terjadi inflasi yang sangat tinggi. Jumlah uang yang dicetak melebihi kebutuhan pasar dan menyebabkan harga barang dan jasa melonjak. Hal ini berdampak pada tingkat kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang dialami oleh masyarakat luas,” ungkap Kapolres Tarakan dengan bijak.
Jemaat lainnya, ada Giovani yang ikut menyampaikan terkait tanggapan kepolisian jika ada oknum yang mengganggu ibadah umat Kristiani. Kapolres Tarakan menjelaskan bahwa,
Hal ini tidak boleh terjadi di Kota Tarakan. Atau dimanapun.
“Kita harus pastikan tidak adanya pelarangan ibadah untuk semua umat beragama. Sehingga perlu adanya tolerasi yang baik kepada semua umat beragama. Saya pstikan tidak ada gangguan untuk umat dalam beribadah dan pemerintah sudah mengatur bagaimana pendirian rumah ibadah bagi umat beragama,” tegas Kapolres Tarakan.
Sehingga jika terjadi persoalan seperti ini dan diharapkan jangan sampai terjadi, perlunya bijak dalam beragama dan mengedepankan toleransi terhadap sesama umat beragama dalam menjalankan ibadah dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Takim, jemaat gereja lainnya turut menyampaikan kondisi warga yang ditemui ada banyak yang gagal pada saat proses pmbuatan SIM. Karenanya banyak juga yang tidak memiliki SIM nekat membawa motor.
Kapolres Tarakan ikut menanggapi hal ini. Kapolres Tarakan menegaskan bahwa pendaftar harus lulus dikarenakan berpengaruh kesiapan pengendara pada saat di jalan.
Karena lanjutnya, jika memiliki SIM maka bisa dikatakan berkompeten dan siap bekendara di jalan dikarenakan.
Ia juga menyampaikan terkait semisal adanya oknum polisi nakal pada saat penilangan, jika masyarakat menemukan maka bisa dilaporkan.
“Kami pastikan diproses. Sekarang polisi tidak dapat melakukan pungli akibat pembayaran langsung melalui akun Briva akan tetapi kalau masih menemukan adanya pungli agar dilaporkan,” tegasnya.
Dan lanjutnya, tahapan dalam pembayaran Briva yaitu petugas akan mengambil identitas pelanggar dan nomor HP pelanggar. Nantinya akan di kirimkan langsung ke nomor Briva kepada pelanggar terkait pelanggaran apa saja yang dilanggar pengendara.
“Dan langsung membayar melalui bank menggunakan nomor Briva yang telah diberikan oleh kepolisian,” beber Kapolres Tarakan.
Di kesempatan itu ia juga menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Risma, jemaat gereja lainnya mengenai
proses persyaratan mendaftar jadi polisi selain membutuhkan fisik dan kompetensi yang baik apakah benar harus memiliki uang minimal Rp 150 juta.
Kapolres Tarakan dengan tegas menjawab bahwa tidak benar Rp150 juta dan jika ada itu adalah oknum.
“Saya pastikan itu tidak benar, jikalaupun ada itu merupakan oknum – oknum yang bermain yang dimana sebenarnya kalian itu hanya dibodohi oleh oknum tersebut.
Karena sebenarnya anak tersebut lulus karena kemampuannya sendiri tanpa bantuan siapapun,” tegasnya.
Sehingga lanjutnya, jika ingin daftar menjadi anggota Polri agar mempersiapkan dengan baik dari segi fisik, mental dan akademik dan jangan mau percaya dan dibodohi oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengambil kesempatan dalam kelulusan seleksi anggota Polri.
Kegiatan Minggu Kasih selesai pada pukul 13.00 wita situasi aman dan lancar. Kapolres Tarakan menambahkan, bahwa kgiatan Minggu Kasih merupakan kegiatan serentak yang dilakukan oleh Polda beserta Jajaran Polres di seluruh Indonesia dalam menindak lanjuti Program Prioritas Bapak Kapolri.
“Dengan diadakannya kegiatan Minggu Kasih diharapkan terwujudnya sinergisitas antara pihak Kepolisian, Tokoh-tokoh agama serta elemen-elemen masyarakat sehingga terwujudnya Sit Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kota Tarakan,” pungkasnya. (HumasResTrk)















Discussion about this post