TANA TIDUNG – Pjs Bupati Tana Tidung DT Iqro Ramadhan membuka Forum Group Diskusi RAD Pelayanan Kepemudaan, kegiatan dilaksanakan di Jogyakarta, belum lama ini.
FGD menghadirkan narasumber Yustia Elita, S.Sos,. dari Kemenpora Republik Indonesia, Dr. Edgar Angkasa, S.H., M.Si. dari Kemendagri Republik Indonesia, Drs. Rini Admiwati, M.M,. dari Dikpora Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kemudian peserta yakni seluruh Kepala Satuan Perangkat Daerah yang tergabung dalam tim koordinasi lintas sektor pelayanan kepemudaan, dan Seluruh tim sekretariat percepatan pembentukan RAD Pelayanan Kepemudaan di Kabupaten Tana Tidung.
Dalam sambutan Pjs. Bupati Tana Tidung menyampaikan, “Menurut Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 telah memberikan mandat kepada kita semua untuk dapat memberikan perhatian serius terhadap pengembangan potensi pemuda daerah. Pemuda adalah aset bangsa yang harus kita bina dan kembangkan agar dapat menjadi generasi emas yang membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Pjs Bupati.
Pjs. Bupati Tana Tidung berharap melalui FGD ini, tim dapat merumuskan langkah-langkah strategis yang terarah, termanajemen dengan baik dan rapi dalam satu koridor regulasi RAD Pelayanan Kepemudaan.
DT Iqro menegaskan, ada beberapa catatan penting yang wajib diperhatikan dalam menyusun RAD ini yaitu:
1. Identifikasi Kebutuhan, yaitu kita harus memahami secara mendalam apa saja kebutuhan pemuda di Kabupaten Tana Tidung, baik itu dari domain pendidikan, pekerjaan, maupun pengembangan diri.
2. Sinergitas, yaitu Pelayanan terhadap pemuda tidak dapat dilakukan oleh Disparpora saja, melainkan membutuhkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh perangkat daerah.
3. Partisipasi, yaitu berbicara mengenai pelayanan tanpa objeknya tentulah tidak berjalan dengan baik, sehingga kita membutuhkan partisipasi aktif juga dari para pemuda kita agar dapat aktif terlibat dalam setiap kegiatan-kegiatan yang membutuhkan ide-ide terbarukan, yang mana itu menjadi PR bagi daerah untuk mewujudkannya.
4. Inovasi dan Kreatifitas, Inovasi dan kreatifitas dalam merancang pelayanan kepemudaan haruslah menarik dan relevan terutama di era digitalisasi saat ini, dimana para pemuda kita hampir keseluruhannya melek teknologi.
“Saya berharap Dmelalui FGD ini kita dapat menghasilkan RAD Pelayanan Kepemudaan yang komprehensif dan inovatif,” pungkasnya. (**)
Discussion about this post