BALIKPAPAN, – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan mengembangkan Balikpapan Waste Management Control Room untuk memantau pengelolaan sampah. Sistem ini dirancang untuk memantau pengelolaan sampah secara real-time.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan sistem pengelolaan sampah dengan menggunakan Balikpapan Waste Management Control Room ini dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan dan ketaatan masyarakat dalam membuang sampah.
“Sistem ini juga akan diintegrasikan dengan beberapa fitur lain, seperti Aplikasi Penimbangan Sampah di TPAS Manggar, pembacaan otomatis nomor plat kendaraan pengangkut sampah, dan aplikasi Digiwaste Balikpapan,†ujarnya, Senin (10/2/2025).

Selain itu, dalam pengembangannya nanti pihaknya juga berencana memasang CCTV di beberapa tempat pembuangan sampah (TPS). Terutama di wilayah yang dinilai masih minim ketaatan terhadap jadwal pembuangan sampah.


Ia berharap, melalui digitalisasi ini, pengelolaan sampah di Kota Balikpapan dapat lebih optimal dan efektif. Meski, diakuinya masyarakat juga memiliki peran penting melakukan pengawasan dalam tata tertib membuang sampah.
“Peran serta warga dalam pengawasan langsung terhadap pelaku yang tidak tertib dalam membuang sampah, juga diperlukan. Baik dari segi jam pembuangan maupun lokasi pembuangan. Kami perlu dukungan dari masyarakat untuk menjaga Kota Balikpapan tetap nyaman dan bersih,†tandasnya.

Sudirman juga mengapresiasi perhatian warga Balikpapan yang turut serta menjaga kebersihan kota dengan membuang sampah pada tempatnya. Menurutnya, warga sudah membantu pemerintah dalam upaya turut serta dalam menjaga kebersihkan kota.
“Dengan tidak membuang sampah secara sembarangan, berarti warga sudah membantu pemerintah menjaga kebersihan kota. Ikutilah jadwal pembuangan sampah, mulai pukul 18.00–06.00 WITA. Aturan ini sudah ada dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 04 Tahun 2022,†jelasnya.
Ia menambahkan, untuk mengatasi pembuangan sampah yang tidak sesuai jadwal, pihaknya sudah menambah jadwal kerja petugas pengangkut sampah. Ditambah lagi memanfaatkan mobil kecil untuk mengangkut sampah di luar jam operasional.
“Kami juga menggelar lomba antar RT, dengan program Clean, Green, and Healthy (CGH) yang salah satu fokus utama dari program ini untuk mendorong partisipasi aktif warga dalam memilah sampah,†tuturnya.
Ia pun mengaku optimis dengan adanya edukasi dan program-program seperti CGH, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya memilah sampah. Sudirman juga menekankan, bahwa kerja sama antara pemerintah dan masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan kota yang bersih, hijau, dan sehat.
“Kami yakin, dengan dukungan semua pihak, Balikpapan bisa menjadi contoh kota yang berhasil mengelola sampah dengan baik,†pungkasnya
Program CGH ini direncanakan untuk dilaksanakan setiap tahun. Sehingga, dapat memunculkan semangat kompetisi yang positif antar RT, sekaligus lebih banyak warga yang peduli terhadap pengelolaan sampah.
“Tujuan jangka panjangnya, untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di kalangan warga. Inilah cara kami mengajak masyarakat untuk terlibat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dan turut berkontribusi pada masa depan kota yang lebih baik,†tandasnya. (*)