TANA TIDUNG, – Kunjungan kerja Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin ke Kabupaten Tana Tidung dirangkai dengan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim, Jumat (21/2/2025).
“Saya dari Jakarta kesini (Tana Tidung) pulang pergi untuk melakukan ground breaking (peletakan batu pertama) RSUD Akhmad Brahim Tana Tidung. Ini rumah sakit ketiga dari program Presiden Prabowo,” ujarnya.
Dibangunnya rumah sakit terbesar di Tana Tidung ini, diharapkan bisa untuk melayani masyarakat yang menderita penyakit stroke, kanker atau ginjal. Sehingga tidak lagi harus dirujuk ke rumah sakit lain diluar kota, seperti di Tarakan atau Bulungan, apalagi sampai ke Balikpapan, Kaltim.

Setelah pembangunan dimulai dan selesai nantinya, alat kesehatan (alkes) akan dipersiapkan menggunakan dana APBN.
“Kita siapkan dananya untuk alkes di tahun 2026. Pembangunan rumah sakitnya saya harapkan di tahun 2025 sudah beres, jadi bisa datang lagi kesini untuk kegiatan selanjutnya,” katanya.

Anggaran untuk pembangunan RSUD Akhmad Berahim beserta alkes sendiri, kata dia total disiapkan anggaran Rp170 miliar.
Ia juga memastikan, efisiensi anggaran yang diinstruksikan Presiden Prabowo tidak berpengaruh pada pembangunan rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya.
“Kami beruntung Pak Presiden sama Ibu Ani (Menteri Keuangan RI) sangat sayang dengan sektor kesehatan. Jadi, semua tetap jalan terus dan tidak ada masalah. Tinggal banyak doa supaya jadinya cepat tahun ini,” pungkasnya.
Tinggal tahap persiapan untuk tenaga kesehatan (nakes) yang akan ditempatkan nantinya. Ia minta dipersiapkan lebih awal agar bisa dilakukan training sebelum penempatan.
Sehingga, saat alkes masuk ke rumah sakit maka nakes sudah siap. Meski, diakuinya pengadaan tidak bisa dilakukan secepatnya, tetapi menunggu gedung sudah rampung.
“Ini rumah sakit tidak bisa bekerja kalau tidak ada nakesnya. Kalau bisa dokternya putra putri daerah, supaya tidak lari lagi ke Jawa. Kita siapkan juga beasiswanya, beliau (Bupati) tinggal pilih yang pintar dan muda,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Menkes Budi juga meminta pemerintah daerah memperhatikan izin dokter yang akan ditempatkan. Hal ini mengingat persoalan izin yang kerap terlambat keluar.
“Saya bilang ke Pak Sekda, kan ini masih ada waktu satu setengah tahun, kalau bisa dokternya dididik dari sekarang supaya bisa ditraining. Sama perawatnya juga saya minta disiapkan,” tuturnya.
Diperkirakan, jika semua prosesnya berjalan lancar dan tanpa kendala, maka proses pembangunan rumah sakit ini akan rampung dan sudah bisa beroperasi paling lama Maret tahun depan.
Ia pun mengajak masyarakat Tana Tidung untuk memeriksakan kesehatannya secara gratis ke Puskesmas terdekat. Jangan menunggu sakit parah, sehingga bisa diobati lebih awal.
“Jadi, masyarakat yang sakit bisa berobat di rumah sakit ini, tidak perlu keluar kota. Jangan lupa juga cek kesehatan gratis di Puskesmas. Semua penyakit, stroke, jantung, kanker, ginjal itu penyakit yang butuh waktu dan segera cek kesehatan sebelum parah. Obatnya gratis juga di puskesmas,” tandasnya. (hr)