TARAKAN – Puluhan umat Hindu di Kota Tarakan melaksanakan sembahyang menyambut Hari Raya Nyepi 2025 di Pura Agung Guru Jagatnata, Jl. Bhayangkara, Pasir Putih, Jumat (28/3/2025) malam.
Umat Hindu yang hadir mengikuti sejumlah rangkaian sembahyang dengan penuh khidmat, sejak sore hingga pukul 21.00 Wita malam.
I Nengah Pariana, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Tarakan, menjelaskan, dalam pelaksanaan menyambut Hari Raya Nyepi ada dua kegiatan utama, pertama, kegiatan mecaru atau tawur agung kesanga yang dilaksanakan di luar Pura Agung.



“Mencari maknanya adalah pembersihan alam, artinya selaku umat ciptaan Tuhan harus memuliakan ciptaan Tuhan. Entah itu makhluk kasat mata seperti kita maupun makhluk tidak nampak,” jelasnya.





Selanjutnya, seluruh umat yang hadir melaksanakan sembahyang bersama di Pura Agung sampai dengan selesai.




I Nengah Pariana menerangkan, Hari Raya Nyepi Tahun 2025 mengangkat tema “Menawasewa, Medawasewa untuk Mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045”.


Lebih lanjut, Ia menjelaskan, Menawasewa maknanya adalah pelayanan terhadap sesama. Pelayanan terhadap sesama maksudnya, sebagai makhluk Tuhan perlu melayani antara umat lain atau inter umat Hindu sendiri dan yang terpenting selalu berbuat baik antar sesama.



“Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) pusat juga sudah mencanangkan beberapa kegiatan menawasewa. Seperti berbagi makanan kepada umat lain, salah satunya berbagi takjil kepada umat muslim, namun tahun ini berbagi takjil dilakukan oleh PHDI Bulungan dan Malinau di Kaltara. Selain itu juga ada kegiatan donor darah, kerja bakti bagaimana caranya membuat roh lain merasa senang dan juga mampu berpartisipasi menyenangkan diri sendiri sebagai bentuk implementasi menawasewa,” sambungnya.


Selanjutnya, makna tema medawasewa, yaitu pelayanan terhadap Tuhan yang maha kuasa. Menawasewa dan mendawasewa adalah satu kesatuan memberikan pelayanan.


“Dua jenis pelayanan ini diharapkan terwujudnya skala besar nasional Indonesia Emas 2045,” sambungnya.


Tahun ini jumlah umat yang hadir untuk melaksanakan sembahyang sekitar 100 orang dari total 130 orang, dikarenakan beberapa diantaranya pulang ke Bali.
Di hari esoknya setelah sembahyang Nyepi umat Hindu melaksnakan 4 catur brata penyepian, yaitu amati Geni, amati Karya, amati Lelungan, dan amati Lelaungan. (Ary/Iik)