TARAKAN – Sidak kembali dilakukan Pemerintah Kota Tarakan bersama Ombudsman RI Perwakilan Kaltara dan Aparat Penegak Hukum (APH), di Pertamina Fuel Terminal Depo Tarakan, Senin (14/4/2024).
Sidak sebagai tindak lanjut dari sidak sebelumnya di SPBU dan bengkel terkait keluhan kualitas BBM jenis Pertalite oleh masyarakat Tarakan yang berakibat beberapa kendaraan mengalami kendala.
Asisten Perekonomian dan Administrasi Perekonomian Pemkot Tarakan, Ajat Jatnika mengatakan, setelah dilakukan visual tes di Depo Pertamina sementara’ menunjukan angka normal.
“Kita lakukan disini hanya visual tes, temperatur, density, sama warna yang kita dapatkan disni dalam batas angka normal,” ujarnya.
Tes ini dilakukan pada BBM yang dimuat kendaraan transportir sebelum didistribusikan ke SPBU.
Pihak Pemkot Tarakan saat ini juga masih menunggu hasil tes sampel pada sidak sebelumnya yang dikirim Lemigas.
“Secara detail kita menunggu sampel yang sudah dikirim ke Lemigas, kita menunggu hasil dari sana,” katanya.
Terkait adanya keluhan masyarakat soal BBM jenis Pertalite, Pemkot Tarakan juga menilai pihak Pertamina sangat kooperatif dan mengirimkan sampel hasil temuan di lapangan.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltara, Maria Ulfah menyampaikan bahwa pemantauan ini dilakukan untuk melihat kualitas BBM yang didistribusikan oleh Pertamina sebelum ke SPBU.
Dengan tes di kendaraan transportir ini dapat diketahui apakah BBM murni mengandung zat lainya sebelum didistribusikan ke SPBU.
“Tadi diberikan semacam pasta berwarna pink di ujung alat uji tersebut dan ketika ditenggelamkan dalam mobil tangki. Jika berubah warna maka ada indikasi kandungan lain. Tadi dimasukan alat ternyata pasta tidak berubah warna dan tetap berwarna pink berarti dapat disimpulkan tidak ada kandungan lain pada mobil transportir,” katanya.
Selanjutnya pengecekan density juga dilakukan dan BBM di Depo sama dengan BBM di SPBU. (ary/Iik)
Discussion about this post