TARAKAN – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) siap siaga setiap saat untuk mengamankan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) khususnya di wilayah udara dari berbagai ancaman yang dapat menggangu kedaulatan bangsa.
Berbagai upaya dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan patroli rutin menggunakan pesawat tempur milik TNI AU, seperti yang dilaksanakan di wilayah perbatasan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Provinsi Kaltara sendiri berada di ujung Utara Pulau Kalimantan yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia. Pangkalan Udara TNI AU terdekat yaitu Lanud Anang Busra Tarakan.
Sebagai garda terdepan Indonesia Lanud Busra terus memantau kondisi perbatasan, terbaru pada Senin, 28 April 2024 Lanud Anang Busra kedatangan tiga pesawat tempur Super Tucano EMB-314 dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang.
Di pimpin Komandan Skadron Udara 21, Letkol Pnb Sufriadi Aziz Mulyadi, dan didampingi 5 perwira penerbang, Super Tucano melaksanakan misi jelajah dari Papua.
“Tujuan kami kesini untuk melaksanakan, yang pertama terbang jelajah dari Papua, terus Manado, terakhir di Lanud Anang Busra. Kemudian kita ada kegiatan pelaksanaan patroli udara di wilayah perbatasan Kalimantan. Kemudian kita melaksanakan static show untuk bergabung dengan masyarakat Tarakan disini,” jelas Letkol Pnb Sufriadi.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan Super Tucano akan melaksanakan patroli perbatasan selama satu hari dan kembali pada 30 April di Home Base Abdulrahman Saleh.
Patroli dilaksanakan di wilayah udara Tarakan, kemudian Kaltara sampai perbatasan Ambalat dilanjutkan ke wilayah Timur dan kembali ke Lanud Anang Busra sebelum bertolak ke Lanud Abdulrahman Saleh.
“Fokus patroli intinya adalah kita mengamati apakah ada pelanggaran – pelanggaran wilayah, terutama di perbatasan Kalimantan Utara,” terangnya.
Ia menambahkan, perjalanan terbang jelajah dari Papua tidak ada kejadian yang menonjol, terbang jelajah juga sebagai latihan navigasi dan lainnya.
Tidak sendiri, Super Tucano juga didampingi Pesawat Boeing A1-7302 TNI AU, dan Hercules C-130.
Komandan Lanud Anang Busra, Kolonel Pnb Dedy Supriyanto menejelaskan, kedatangan pesawat tempur di Tarakan untuk melaksanakan misi, pesawat Tempur Super Tucano bergerak selaku ada dukungan, sehingga Super Tucano selaku didampingi Pesawat Hercules dan Boeing TNI AU.
“Pesat Tempur Super Tucano bergerak dalam rangka melaksanakan misi selaku ada penyiap, artinya dukungan harus ada juga makanya ditemani pesawat lain ada Hercules dan Boeing,” jelas Danlanud Anang Busra.
Super Tucano akan melaksanakan misi di wilayah operasi Lanud Anang Busra, dan ini merupakan operasi rutin yang dilaksanakan setiap tahun.
Terkait dengan dugaan – dugaan pelanggaran wilayah udara perbatasan, Danlanud menegaskan semuanya sudah di record dan diawasi.
“Tapi mereka datang ke sini tidak karena ada eskalasi, tapi karena mereka melaksanakan operasi rutin di wilayah Kalimantan Utara,” katanya.
Karena wilayah operasinya adalah udara, operasi di perbatasan tidak fokus atau tidak langsung di darat namun sesuai dengan tugas fungsi yakni wilayah perbatasan udara.
Sampai April 2025, wilayah udara perbatasan Kaltara relatif aman tidak ada persoalan. “Record dari awal tahun tidak ada kendala pelanggaran udara,” sambungnya.
Lanud Anang Busra selalu komitmen menjaga wilayah perbatasan udara Indonesia yang menjadi kewenangannya. Dan operasi rutin terus dilakukan tidak hanya di Kaltara akan tetapi di seluruh Indonesia.
Berdasarkan situs resmi
https://tni-au.mil.id/, Pesawat EMB-314 Super Tucano dikenal sebagai pesawat tempur turboprop yang handal dan multifungsi. Tidak hanya unggul dalam misi tempur, pesawat ini juga kerap digunakan dalam pelatihan. Dengan kecepatan, efisiensi bahan bakar, dan daya tempur yang mumpuni, Super Tucano menjadi salah satu elemen penting dalam kekuatan udara TNI AU. (**)
Reporter: Ariyanto
Discussion about this post