Menu

Mode Gelap

Daerah

Wali Kota Balikpapan Ingatkan Sekolah: Tak Boleh Ada Pungutan Liar!


					Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas'ud Perbesar

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas'ud

BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME menegaskan larangan keras terhadap praktik pungutan liar di lingkungan sekolah. Ia mengingatkan seluruh kepala sekolah dan pihak terkait agar tidak melakukan pemungutan biaya di luar ketentuan resmi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

Dalam kesempatan ini, kami ingatkan tidak boleh ada pungutan-pungutan liar di sekolah. Jika ada yang melakukan, kami akan memberikan sanksi tegas sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, kata Rahmad Mas’ud, saat memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional di Halaman Balai Kota, Jumat (2/5/2025).

Ia menambahkan, pungutan liar yang dimaksud adalah segala bentuk pemungutan uang yang tidak memiliki dasar hukum dan regulasi yang sah dari Pemkot. Rahmad mencontohkan kasus pembelian baju batik sekolah, yang belakangan menuai keluhan orang tua siswa.

Menurutnya, kejadian tersebut bisa dimaklumi jika baju yang sebelumnya diberikan pemerintah sudah tidak muat lagi karena pertumbuhan anak. Namun, ia berharap sekolah bisa memberikan kebijakan agar tidak memberatkan orangtua siswa.

“Sepanjang tidak memberatkan orang tua, itu masih bisa dimaklumi,”tegasnya.

Wali Kota juga mengakui, di awal pelaksanaan program baju gratis, sempat ditemukan praktik pungli. Namun, ia telah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) agar tidak lagi membebani orang tua dengan pungutan ilegal.

“Saya sudah peringatkan, jangan sampai ada orang tua yang merasa terbebani. Ini bukan hanya masalah hukum, tapi juga soal kepercayaan publik,” katanya.

Rahmad Mas”ud kembali mengingatkan persoalan pendidikan yang juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Sehingga perlu kerjasama dari seluruh jajaran pemerintah daerah untuk memberikan dukungan penuh.

Ia tegaskan, pendidikan mencerminkan semangat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang menjadikan pendidikan sebagai prioritas nasional.

“Dalam Asta Cita keempat, Presiden menegaskan pembangunan manusia Indonesia sebagai aktor perubahan. Pendidikan bukan hanya instrumen pemberdayaan, tetapi juga kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan menciptakan keadilan sosial,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

BAZNAS Tarakan Siapkan 150 Data Calon Siswa Sekolah Rakyat

5 Juli 2025 - 16:23

Pemerintah Kota Balikpapan Pilih 39 Calon Paskibraka Terbaik

5 Juli 2025 - 08:07

CPNS OIKN Resmi Bergabung: Tonggak Baru Penguatan SDM untuk Ibu Kota Masa Depan

5 Juli 2025 - 08:01

Lantik Pengurus Baru, Dekranasda Balikpapan Siapkan Pengrajin Lokal Bersaing di Pasar Global

5 Juli 2025 - 07:17

Pemilih Berkelanjutan Triwulan II 2025, Menurun 1.264 Orang dari DPT Pilkada 2024

4 Juli 2025 - 21:49

Sinergi Industri Hulu Migas dan Pemda, PT Migas Kaltara Jaya dan Medco EP Sepakati PI 10 Persen WK Tarakan

4 Juli 2025 - 19:48

Trending di Daerah