BALIKPAPAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan masih tergolong tinggi hingga awal Mei 2025. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan, Alwiati, menyampaikan hal tersebut saat ditemui di Kantor Wali Kota Balikpapan pada Selasa (6/5/2025).
Menurut Alwiati, meskipun berbagai upaya pencegahan terus dilakukan, tren kasus DBD belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) pun tetap berjalan secara aktif di lingkungan masyarakat.
“Program Jumantik masih kita jalankan, termasuk sosialisasi, pembagian abate, dan edukasi lainnya ke masyarakat,†ujarnya.

Ia menyebut, pada Desember lalu jumlah kasus DBD bahkan meningkat hingga 1.465 penderita di minggu kedua bulan tersebut. Jumlah ini sangat tinggi dibandingkan Desember tahun sebelumnya.



“Salah satu penyebabnya, curah hujan yang tinggi sepanjang tahun serta musim kemarau yang terlambat,†tuturnya.
Ia menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung program yang sudah dilakukan Dinkes Balikpapan untuk mengatasi masalah DBD.

Alwiati juga mengingatkan warga harus mewaspadai potensi penyebaran DBD, terutama di lahan-lahan kosong dan rumah-rumah yang tidak berpenghuni. Lokasi-lokasi tersebut sering menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
“Kita harus waspada. Lahan kosong dan rumah kosong harus dicek secara berkala,†tegasnya.
Dinas Kesehatan pun sudah mengeluarkan imbauan, agar warga untuk rutin melakukan kerja bakti dan menjaga kebersihan lingkungan masing-masing. Jika ditemukan kasus DBD di lingkungan RT, warga diminta segera melapor ke puskesmas atau pihak kelurahan.
“Kita minta kalau ada kasus DBD di lingkungan RT, segera dilaporkan agar bisa ditangani cepat,†tambahnya.
Selain itu, masyarakat diingatkan agar segera memeriksakan diri ke puskesmas jika mengalami demam tinggi selama tiga hari. Pemeriksaan awal melalui tes NS1 akan membantu mendeteksi infeksi DBD dan mencegah komplikasi.
Dengan kolaborasi TP-PKK, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan kasus DBD dapat ditekan. Dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, diharapkan kasus DBD di Balikpapan bisa ditekan dan tidak menyebar lebih luas
“Kunci utama adalah menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesadaran bersama. Terutama dengan menjaga kebersihan, menutup tempat penampungan air, memeriksa jentik di rumah warga, serta pemberian obat abate dan kelambu air,†pungkasnya. (oc/saf)