BALIKPAPAN, – Insiden tenggelamnya KMP Muchlisa di perairan Teluk Balikpapan pada Senin (5/5/2025), saat membawa penumpang dan kendaraan menyeberang dari Balikpapan ke Penajam Paser Utara (PPU) menyisakan duka mendalam. Satu orang dinyatakan meninggal dunia, sementara satu orang lagi masih dalam pencarian.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Balikpapan, Kapten Heru Susanto ditemui saat memantau proses evaluasi di Pelabuhan Feri Penajam menyatakan kapal feri dalam kondisi laik laut, sebelum mengalami kecelakaan dan karam.
“Kapal baru saja selesai menjalani pemeliharaan besar atau docking dari Desember 2024 dan selesai Januari 2025, sudah dinyatakan laik laut dan kembali berlayar Februari 2025,†ujarnya.
Meski demikian, berdasarkan keterangan nakhoda, terdengar bunyi retakan sebelum akhirnya ketahuan propeller kapal patah dan porosnya (shaft) lepas. Sehingga, diduga kapal mengalami kerusakan serius hingga menyebabkan kebocoran.
Saat itu juga, Nakhoda langsung menghubungi perusahaan untuk meminta bantuan perbaikan, termasuk penyelaman dan penambalan darurat. Sayangnya, kapal keburu miring dan tenggelam karena pompa tak mampu mengatasi volume air yang masuk.
Dalam peristiwa ini, dua dari 18 kru kapal masih terjebak di dalam lambung kapal. Keduanya adalah Ilham yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK), dan Ayu sebagai chief kapal.
Sebanyak 22 penumpang lainnya berhasil dievakuasi sebelum kapal benar-benar karam. Data awal sempat menyebut 23 penumpang, namun setelah absensi ulang, KSOP memastikan jumlah penumpang yang sah adalah 22 orang.
“Dugaan kami, mereka sedang berusaha mengambil dokumen dan memperingatkan penumpang saat kapal mulai tenggelam,†jelas Heru.
Pencarian terhadap dua kru yang masih hilang, berlanjut dengan bantuan tim penyelam perusahaan. KSOP juga telah meminta pihak agen kapal untuk memfasilitasi kebutuhan penumpang, termasuk penginapan, konsumsi, dan transportasi ke tempat tujuan masing-masing.
“Nanti seluruh penumpang juga akan memberikan keterangan sebagai bagian dari proses investigasi. Tadi sore sudah penyelaman awal dan lokasi keberadaan korban telah kami tertandai,†pungkasnya. (*)





















Discussion about this post