Menu

Mode Gelap

Daerah

Balai Karantina Pastikan Kesehatan Hewan Kurban yang Masuk ke Tarakan


					drh. Novelia Indriani, Dokter Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara. Foto: fokusborneo.com Perbesar

drh. Novelia Indriani, Dokter Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Kalimantan Utara. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Jelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah/2025 Masehi, Sapi kurban mulai masuk ke Kalimantan Utara (Kaltara) khususnya Kota Tarakan. Sapi – Sapi ini didatangkan dari berbagai daerah di luar Tarakan oleh peternak maupun pedagang.

Untuk memastikan hewan kurban yang masuk ke Kaltara sehat dan bebas dari penyakit, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kaltara melakukan pengecekan secara rutin sebelum turun dari kapal, hingga masa karantina di kadang.

“Pengawasan hewan kurban, kita melakukan pemeriksaan dokumen, apakah dokumen dari daerah asal sesuai, hasil lab apakah sesuai, lalu pemeriksaan fisik, cek kesehatan kita melihat apakah ada gejala – gejala klinis yang perlu kita waspadai dan kita melakukan disinfeksi sebelum turun dari Kapal,” jelas drh. Novelia Indriani, Dokter Hewan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kaltara, Kamis (8/5/2025).

width"250"

Terkait dengan masalah kesehatan hewan, yang perlu dan menjadi perhatian saat ini adalah penyakit mulut dan kuku (PMK) karena beberapa waktu lalu masih ditemukan aktif di daerah Jawa. Sementara untuk anthrax sejauh ini belum menjadi perhatian dan di daerah Provinsi Gorontalo juga tidak ditemukan kasusnya.

width"400"
width"450"
width"400"

Kebanyakan Sapi – Sapi di Tarakan menjelang Idul Adha ini banyak didatangkan dari Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Barat, di datangkan langsung dari pedagang namun sebelumnya sudah menginformasikan kedatangannya ke Balai Karantina.

drh. Novelia mengungkapkan, karena di Tarakan tidak ada instalasi Karantina, setelah bongkar dari Kapal hewan kurban langsung di bawa ke kandang miliki peternak namun tetap dilakukan pengawasan.

width"300"

“Kita melakukan pengawasan selama 3-14 hari tergantung keputusan dokter hewan. Nah selama pengawasan itu kita juga monitor melakukan pengambilan sampel,” ungkapnya.

Jika semua hasilnya bagus pelepasan hewan bisa dilakukan lebih cepat, namun jika ditemukan atau dicurigai ada gejala klinis maka waktunya bisa diperpanjang. Jika ada salah satu hewan ada indikasi penyakit maka akan dilakukan pengobatan terlebih dahulu.

Sejauh ini, sudah ada Sapi yang masuk ke Tarakan sebanyak 409 Ekor dari Gorontalo dan Sulawesi Barat, dan akan masuk lagi tanggal 9 atau 10 Mei sebanyak 460 dari Gorontalo.

“Baru semalam berangkat dari Gorontalo, tidak hanya ke Tarakan, ada yang ke Tanjung Selor. Kita lihat nanti sertifikat karantinanya jika tujuan akhirnya ke Tanjung Selor maka dari Kapal Cemara langsung ke Tanjung Selor, jika ke Tarakan maka bongkarnya di Pelabuhan Malundung,” pungkasnya. (ary)

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

KONI Bulungan Raih Penghargaan KONI Daerah Berprestasi di SIWO Award 2025

25 Juni 2025 - 07:09

Masyarakat Dihimbau Lakukan Pengecekan Status Keaktifan JKN Kaltara

24 Juni 2025 - 20:21

Pemprov Kaltara Sosialisasikan Penerapan Pelayanan Publik Melalui SPBE

24 Juni 2025 - 18:10

Wagub Ingkong Ala Hadiri Silaturahmi Pangdam VI/Mlw Bersama Tokoh Adat Dayak

24 Juni 2025 - 17:26

Apresiasi Kinerja 2024, PT KPB Mantapkan Langkah Menuju Fase Operasi RDMP

24 Juni 2025 - 16:57

Bupati Tana Tidung Hadiri Pernikahan Pasangan Muda, Berikan Dukungan

24 Juni 2025 - 16:54

Trending di Daerah