BALIKPAPAN, – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melakukan kunjungan kerja ke Kota Balikpapan untuk memperkuat kerja sama bilateral di sektor perdagangan dan jasa, Jumat (30/5/2024).
Pemkot Palu dan Pemkot Balikpapan telah menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama di sektor perdagangan dan pariwisata.

Kedua daerah juga akan melakukan pertukaran informasi dan teknologi untuk meningkatkan potensi ekonomi daerah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mengatakan kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya Pemkot Palu untuk memperluas jaringan perdagangan dan meningkatkan potensi ekonomi daerah.
Bukan sekadar seremonial, melainkan kunjungan langkah konkret untuk merealisasikan kerja sama yang sempat tertunda akibat bencana gempa dan pandemi COVID-19.
“Kami ingin belajar sekaligus memperkuat kerja sama, terutama di sektor perdagangan, karena potensi komoditas Palu cukup besar untuk dipasarkan di sini,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar 95 persen kebutuhan logistik Balikpapan dan Kalimantan Timur masih dipasok dari luar daerah, termasuk dari Sulawesi Tengah. Pemkot Palu berharap, kerjasama yang dilakukan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Ini peluang besar bagi Palu untuk memperluas pasar, khususnya komoditas pertanian dan bahan kebutuhan pokok,” imbuhnya.
Data mencatat, tren pengiriman komoditas dari Palu ke Kalimantan terus menunjukkan peningkatan setiap tahun.
“Tren ini membuktikan bahwa kita sudah on track. Ke depan, kami akan memperkuat dukungan kebijakan dan memfasilitasi pelaku usaha agar transaksi antar wilayah makin lancar,” tandasnya.
Sementara itu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyambut baik kunjungan Pemkot Palu dan menilai pentingnya penguatan kerja sama antardaerah untuk mendukung ketersediaan logistik di wilayah IKN.
“Kerja sama ini sebenarnya sudah terjalin, tapi memang perlu diperkuat lagi. Kalimantan Timur sangat bergantung pada pasokan dari Sulawesi, terutama untuk sayur, cabai, dan bahan pokok lainnya,” jelasnya.
Selain perdagangan, kedua daerah juga menjajaki potensi kerja sama di sektor pariwisata. Menurutnya, kedua daerah dapat meningkatkan potensi pariwisata dan meningkatkan pendapatan daerah.
“Jaraknya tinggal selemparan selat. Wisatawan yang datang ke Balikpapan atau IKN bisa kami arahkan ke destinasi unggulan di Palu, begitu pula sebaliknya,” ujar Rahmad.
Dengan sinergi yang dilakukan, kolaborasi antara Kota Palu dan Balikpapan tidak hanya mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional, tetapi juga menjadi model kerja sama antar daerah yang saling menguntungkan.
“Tidak hanya memperkuat kerja sama antar daerah saja, tetapi kita dapat memanfaatkan kekuatan dan potensi masing-masing untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” pungkasnya. (*)