TANJUNG SELOR – Pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan, menjadi fokus pemerintah daerah saat ini. Mendukung tercapainya hal tersebut, Pemkab Bulungan telah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2024-2029 yang menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
“Pembangunan di Kabupaten Bulungan tidak didasarkan pada program 100 hari kerja saja. Tapi fokusnya kesinambungan pembangunan jangka panjang sesuai RPJMD 2024–2029. Jadi, kalau bicara soal 100 hari, kami tidak terlalu konsentrasi ke sana. Karena kami bekerja untuk lebih dari sekadar 100 hari,” ujar Syarwani.

Pernyataan yang disampaikannya Syarwani saat mengisi Dialog Luar Studio Kepala Daerah Menyapa RRI Tarakan, Senin (3/6/2025) ini sekaligus menegaskan dalam RPJMD tersebut, terdapat 15 program prioritas yang telah dirancang sejak awal masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Bulungan.
“Ada sebanyak 13 program yang merupakan program lanjutan. Sedangkan 2 program lainnya merupakan penyesuaian berdasarkan hasil evaluasi pembangunan sebelumnya,” terangnya.
Ia katakan, penguatan layanan publik melalui Mal Pelayanan Publik (MPP) merupakan salah satu program yang tetap dilanjutkan. Saat ini, MPP dikembangkan menuju digitalisasi layanan untuk meningkatkan kemudahan dan efisiensi bagi masyarakat.
“Kita ingin tidak hanya MPP secara fisik yang tersedia, tapi juga layanan publik daring, baik perizinan maupun non-perizinan,” terangnya.
Selain itu, Pemkab Bulungan melibatkan berbagai pihak dalam penyusunan visi misi pembangunan daerah, termasuk akademisi dan institusi pendidikan seperti Universitas Borneo dan Universitas Kaltara.
Menurutnya, melalui keterlibatan berbagai pihak menunjukkan semangat inklusivitas dalam pembangunan daerah.
“Tidak hanya diskusi, tapi kami juga menyusun perencanaan, termasuk kajian pertanian dan pembangunan,” ujar Syarwani.
Sementara di bidang ketahanan pangan, Bulungan menargetkan menjadi lumbung pangan utama di Kalimantan Utara dan berkontribusi menyuplai kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kemudian Program strategis seperti Mandau Tani, One Village One Product, Desa Digital, dan Desa Pintar menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi rakyat.
Syarwani juga menyebutkan sejumlah capaian yang telah diraih, termasuk opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK atas laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah.
“Dengan komitmen dan kerja keras bersama, kita harus optimis Kabupaten Bulungan dapat mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan. Makanya kami mengajak semua pihak bekerja sama membangun Bulungan yang lebih maju,” pungkasnya. (*/rn)