NUNUKAN – Pemerintah Desa (Pemdes) Pa’ Kidang, Krayan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, secara tegas menyatakan informasi yang beredar di media sosial tentang pembangunan jalan di wilayah mereka menggunakan dana pribadi masyarakat adalah hoaks.
Penjabat (Pj) Kepala Desa Pa’ Kidang, Jemri, menjelaskan bahwa pembangunan jalan tersebut murni dari Dana Desa (DD) anggaran tahun 2025, tanpa dana pribadi masyarakat.
“Jalan yang kami bangun murni dari Dana Desa (DD) anggaran tahun 2025, tanpa dana pribadi masyarakat. Semua kegiatan ini sudah masuk dalam APBDes resmi kedua desa,” kata Jemri, Minggu (22/6/2025).

Ia menambahkan, pembangunan jalan tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah desa untuk meningkatkan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.



Pembangunan jalan tersebut berlokasi di Jalan yang Bulu, kawasan Tang Paye, Kecamatan Krayan Barat, Kabupaten Nunukan, yang merupakan proyek bersama antara Desa Pa’ Kidang dan Desa Lembada melalui Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD).
“Proyek pengerasan jalan ini memiliki panjang 175 meter, dengan total anggaran sebesar Rp 330 juta, bersumber penuh dari Dana Desa tahun 2025,” tegasnya.

Jemri menjelaskan, jalan tersebut memiliki status sebagai jalan desa dan berfungsi sebagai akses penghubung menuju jalan kabupaten.
“Tidak ada iuran dari warga, apalagi sampai menyalahkan pemerintah provinsi itu keliru. Ini murni dana desa dan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang sudah disepakati,” pungkasnya.
Ia juga menambahkan, pembangunan jalan tersebut telah direncanakan dengan baik dan telah melalui proses penganggaran yang transparan.
Jemri pun menyayangkan adanya penyebaran informasi tidak benar yang dapat mencoreng semangat pembangunan di wilayah pedalaman. Jemri meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi yang beredar tanpa konfirmasi.
“Kondisi jalan setelah pengerasan sekarang jauh lebih bagus dari sebelumnya, dan manfaatnya langsung dirasakan warga. Jangan percaya narasi yang menyesatkan,” tandasnya.
Jemri juga mengajak masyarakat untuk kritis terhadap konten media sosial yang belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. “Mari kita menjadi masyarakat yang cerdas dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak benar,” katanya.
Pemdes Pa’ Kidang berharap masyarakat dapat memahami situasi sebenarnya dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak benar.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pembangunan infrastruktur dan program-program lainnya,” kata Jemri. (*)