BALIKPAPAN – Sebagai upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan sampah di Balikpapan, Wakil Wali Kota (Wawali) Dr. Ir. Bagus Susetyo, MM., bersama jajaran Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Camat, Lurah, dan perangkat wilayah terkait, melaksanakan monitoring dan evaluasi langsung ke lapangan terkait pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.
Monitoring dimulai di Material Recovery Facility (MRF) Gunung Bahagia, tempat sampah dipilah dan dikelola agar dapat didaur ulang secara maksimal. Wakil Wali Kota Balikpapan melihat langsung proses pengelolaan sampah dan berdiskusi dengan petugas lapangan tentang tantangan dan peluang perbaikan.
“Pengelolaan sampah di MRF ini sangat penting untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Sistem pengelolaan sampah yang telah diterapkan di Kelurahan Gunung Bahagia dapat menjadi role model bagi kelurahan lain di Kota Balikpapan,” ujarnya.

Wawali juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang efektif dan efisien dalam menjaga lingkungan hidup di Kota Balikpapan. Ia berharap bahwa dengan kerja sama semua pihak, Kota Balikpapan dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain dalam pengelolaan sampah yang baik.


“MRF di Kelurahan Gunung Bahagia juga sudah mendapat apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan ini nanti akan kita samakan untuk seluruh Kelurahan,” imbuhnya.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang baik merupakan kunci untuk menjaga lingkungan hidup di Kota Balikpapan. Dengan pemilahan sampah dari sumbernya, pengelolaan sampah dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, Bank Sampah juga dapat berperan aktif dalam mengurangi sampah ke TPA sekaligus memberdayakan masyarakat.
“Kita ingin pengelolaan sampah di Balikpapan ini secara merata sudah dijalankan di semua Kelurahan dan RT-RT karena kita sudah harus melakukan pemilahan dari mulai hulu sampai ke hilir,” harapnya.
Selanjutnya, Wakil Wali Kota Balikpapan meninjau Bank Sampah di Lingkungan Masyarakat RT 26 Kelurahan Gunung Bahagia. Monitoring tersebut ke salah satu wilayah yang telah menerapkan pemilahan sampah dari rumah.
Pengelolaan sampah dengan pola ini merupakan salah satu upaya dari DLH Balikpapan untuk bersama-sama mewujudkan semua wilayah Zero Waste, dimulai dari rumah masing-masing
Dimulai dari setiap rumah yang telah memiliki fasilitas pengumpulan botol bekas, tempat cuci tangan, serta media edukasi berupa poster infografis. Selain itu, RT 26 juga memiliki Bank Sampah aktif yang dikelola warga.
Di lokasi ini, Wakil Wali Kota Balikpapan melihat langsung bagaimana Bank Sampah dikelola dan bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sampah sebagai sumber pendapatan.
“Bank Sampah ini berperan aktif dalam mengurangi sampah ke TPA sekaligus memberdayakan masyarakat. Kita memberikan apresiasi atas upaya masyarakat RT 26 Kelurahan Gunung Bahagia dalam mengelola sampah,” katanya lagi.
Ia pun berharap upaya ini dapat menjadi contoh bagi RT-RT lain di Balikpapan, sehingga terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
Bagus menambahkan, pengelolaan sampah di Kota Balikpapan memerlukan sinergi semua pihak. Mulai dari pemerintah, perangkat wilayah, hingga masyarakat.
“Harapan kita, RT-RT lain dapat mengikuti langkah baik RT 26 ini dalam upaya pengurangan sampah dari sumbernya,” ajaknya. (*)