BALIKPAPAN – Kota Beriman, sebutan lain Kota Balikpapan terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan memantau emisi dari kendaraan maupun industri. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan ini.
Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana menurutkan, dalam menjaga kualitas udara, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan instansi lain.
“Setiap tahun kondisi ini bisa berubah. Tahun ini bagus, tapi tahun depan bisa turun kalau ada perusahaan baru yang tidak patuh. Jadi harus kerja sama semua pihak, tidak bisa sendiri-sendiri,” katanya, Rabu (25/6/2025).
Kerja sama antara DLH dan perusahaan-perusahaan di Kota Balikpapan sudah mulai terlihat. Namun, Sudirman menekankan bahwa komitmen ini harus diperluas dan dijaga secara berkelanjutan.
“Kami sudah koordinasi dengan semua stakeholder agar target kualitas lingkungan yang ditetapkan pemerintah pusat bisa kita capai bersama. Ini bukan hanya tanggung jawab DLH, tapi tanggung jawab kita semua,” pungkasnya.
Selain itu, DLH Kota Balikpapan saat ini sedang mempersiapkan pelaksanaan Uji Emisi Kendaraan untuk tahun 2025. Kegiatan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Polresta Balikpapan, Dinas Perhubungan, dan Politeknik Negeri Balikpapan.
Uji emisi kendaraan akan digelar pada 14 hingga 17 Juli 2025 di empat lokasi yang telah ditentukan. Yakni di Area UPTD Pengujian Kendaraan Bermotor/KIR, Area Parkir UPT Asrama Haji, Area Parkir Banua Patra, dan Area Parkir Kantor Telkom.
Pemilihan lokasi uji emisi didasarkan pada aksesibilitas, kapasitas area parkir, dan kelayakan teknis. Sudirman berharap bahwa kegiatan ini dapat berjalan lancar dan efektif dalam meningkatkan kualitas udara di Kota Balikpapan.
“Uji emisi kendaraan bermotor merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas udara. Bertujuan untuk menilai seberapa besar emisi gas buang yang dikeluarkan oleh kendaraan. Kami ingin memastikan kendaraan di Balikpapan memenuhi standar emisi yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Program uji emisi kendaraan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat. DLH Kota Balikpapan sudah mulai melakukan sosialisasi kegiatan ini secara masif kepada masyarakat dan menyediakan tenaga teknis bersertifikat untuk menjamin hasil pengujian yang akurat.
Ia menyebut, kendaraan yang tidak lolos uji emisi cenderung mengeluarkan polutan berbahaya. Sehingga perlu dilakukan pengawasan, agar tidak mencemari udara.
“Dengan mengurangi jumlah kendaraan seperti itu di jalan, kita bisa menekan potensi gangguan pernapasan, terutama bagi anak-anak dan lansia,” tegasnya. (*)
