TARAKAN – Tidak banyak tokoh seperti Joesoef Abdullah. Dia adalah seniman yang menjadi birokrat dan politisi. Bersama dr Jusuf SK, Ia dikenal sebagai duet maut. Dengan julukan Yusuf Hitam dan Yusuf Putih
Duo Yusuf ini bagaikan bidan. Atas kerja keras merekalah lahir Kota Tarakan 1 tahun pasca reformasi. Tepatnya Desember 1999. Mereka berdua pun terpilih menjadi Walikota dan Wakil Walikota pertama.
Saat di Tarakan TV dulu, saya pernah wawancara beliau di program Inspirasi. Di wawancara itulah saya baru tahu Joesoef Abdullah adalah seorang seniman. Ia bahkan pernah tampil menari di depan Presiden Soekarno di Hotel Indonesia dalam acara kenegaraan.
Entah, apa yang menyebabkan beliau kembali ke Tarakan. Andai saja Ia memilih meneruskan kiprahnya menjadi seniman di Jakarta, kita hanya bisa menyaksikan sosoknya di layar kaca.
Di wawancara itu juga Joesoef Abdullah mengungkapkan kecintaannya terhadap sejarah dan bahasa Tidung.
“Sudah saatnya kita punya kamus bahasa Tidung. Dan menjadikan bahasa Tidung kurikulum muatan lokal minimal di tingkat SD,” katanya.
Yang paling melekat diingatan saya, ketika beliau mengajarkan pelafalan Ancam– Desa di Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan.
“Bukan Ancam. Tapi an shom,” uangkapnya. Saya pun mengulangi pelafalannya berulang-ulang.
Itu adalah wawancara intim saya bersama Joesoef Abdullah pertama dan terakhir. Pasca dia menarik diri dari dunia politik.
Setelahnya, saya hanya sesekali bertemu. Misalnya saat menemani H Udin Hianggio bersilaturahmi di kediaman beliau Jalan Sudirman depan THM.
Yah, mantan Walikota kedua dan Wakil Gubernur Kaltara pertama itu sangat menghormati Joesoef Abdullah. H Udin tak malu meminta nasihat saat memimpin Kota Tarakan.
Usia memang tak bisa dilawan. Joesoef Abdullah belakangan tak lagi bugar. Tubuhnya ditopang tongkat. Sesekali saya melihat beliau dari kejauhan ketika melintas di Jalan Sudirman. Beliau duduk di depan rumah yang disewakannya ke Bubur Ayam Cirebon.
Petang tadi Joesoef Abdullah menghadap Sang Khalik. Menyusul rekannya Yusuf Hitam, yang pergi terlebih dahulu.
Selamat jalan Pak Joesoef Abdullah alias Yusuf Putih. (pai/doddy irvan)