TARAKAN – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang bertema “Hentikan Polusi Plastik,” Tim KKN-PPM UGM Tarakan berkolaborasi dengan PT Pertamina EP Tarakan Field dan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) XIII melaksanakan kegiatan penanaman 1.000 bibit Mangrove dan aksi bersih-bersih sampah plastik di kawasan pesisir sekitar Mako Lantamal XIII, Kelurahan Mamburungan, Kota Tarakan.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat, prajurit TNI AL, pegawai Pertamina EP Tarakan Field, pihak Kelurahan Mamburungan, Dinas Lingkungan Hidup, UPTD KPH Tarakan, serta mahasiswa KKN PPM UGM dan stakeholder terkait.
Dalam kegiatan ini, Tim KKN-PPM UGM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada) Tarakan berperan aktif dalam memandu jalannya acara, memfasilitasi penanaman pohon, membantu teknis penimbangan sampah, dan mendokumentasikan kegiatan sebagai bagian dari kampanye edukasi lingkungan kepada masyarakat.
Tim KKN dari UGM Jogyakarta ini juga memastikan penanaman mangrove berjalan efektif dan tertib, serta mendampingi peserta saat aksi bersih pantai khususnya sampah plastik.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar penanaman mangrove, tetapi juga bentuk komitmen nyata generasi muda untuk menjaga kelestarian pesisir Tarakan dari polusi plastik,” ujar Daffa, Koordinator Mahasiswa Unit KKN-PPM UGM Tarakan.
Kegiatan tanam mangrove ini merupakan momentum bagi mahasiswa KKN untuk terlibat langsung bersama masyarakat dan stakeholder dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan edukasi lingkungan.
Kegiatan ini sejalan dengan tema KKN-PPM UGM Tarakan yakni “Optimalisasi Sumber Daya Lokal pada sektor Energi dan Ekowisata untuk mewujudkan Eco Smart City yang Berkelanjutan.” Tema ini juga mencakup kegiatan pelestarian lingkungan sebagai salah satu pilar utama program KKN di Kecamatan Tarakan Timur.
Tim KKN-PPM UGM Tarakan berharap kolaborasi dengan berbagai pihak dalam kegiatan ini dapat berlanjut pada program-program lingkungan lainnya, agar dampak yang dihasilkan dapat berkelanjutan untuk masyarakat Tarakan.
Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa, masyarakat, pemerintah, dan stakeholder dapat bersinergi dalam menjaga bumi bersama, satu langkah kecil dari pesisir Tarakan untuk masa depan yang lebih hijau. (**)
