BALIKPAPAN, – Sebanyak 125 pengurus Forum Komunikasi Persatuan Pedagang seluruh Pasar Rakyat Kota Balikpapan periode 2025-2029 dikukuhkan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud di Ballroom Hotel Pasific Balikpapan, Kamis (3/10/2025).
Pengukuhan dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengelolaan pasar rakyat yang lebih efektif dan efisien. Hal ini juga menjadi momentum penting bagi pemerintah dan pedagang untuk bersinergi dalam menciptakan pasar yang nyaman dan berdaya saing.
“Kerja sama antara pemerintah dan pedagang sangat krusial dalam menyelesaikan persoalan-persoalan di pasar, termasuk penataan pedagang kaki lima (PKL),” ujarnya.
Ia berharap para pengurus forum dapat menjadi jembatan antara pemerintah dan pedagang dalam menciptakan pasar yang rapi dan tertib.
“Saya atas nama Wali Kota berharap kerja sama semua pengurus. Karena saya yakin, tanpa persatuan, tanpa kebersamaan, tanpa kolaborasi dan sinergi, apapun yang dilakukan tidak akan terwujud,” ucapnya.
Rahmad juga menyoroti pentingnya penataan pasar yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Ia mencontohkan revitalisasi Pasar Klandasan yang kini tertata rapi, dan meminta dinas terkait memastikan tidak ada lagi pedagang yang kembali berjualan di pinggir jalan.
Ketika ada kios kosong, pemerintah mempersilakan agar para pedagang dimasukkan ke dalam area pasar. Dengan penataan pasar yang berkelanjutan, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam berbelanja.
“Validasidata jumlah pedagang juga penting untuk menghindari penambahan yang tak terkendali,” imbuhnya.
Rahmad berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pasar rakyat di Balikpapan, sehingga dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia. Ia ingin pasar rakyat di kota ini tampil bersih, tertib, dan tidak kalah dari pasar modern di kota lain.
“Orang sering berpikir pasar rakyat itu jorok. Tapi kita ingin buktikan bahwa pasar Balikpapan juga bisa bersaing,” ujarnya lagi.
Saat ini pihaknya telah membangun cold storage di kawasan Teritip yang mampu menampung 80 hingga 100 ton produk basah seperti ayam, ikan, dan sayuran. Rahmad mengajak para pedagang memanfaatkan fasilitas itu agar bisa bersaing dengan pelaku usaha swasta.
“Silakan fungsikan sarana dan fasilitas yang sudah kami bangun. Dengan dukungan pemerintah, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pasar rakyat di Balikpapan dan meningkatkan pendapatan pedagang,” ungkapnya.
Bahkan, ia pun mendorong pembentukan grup WhatsApp yang melibatkan dinas-dinas teknis seperti Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP, agar aspirasi para pedagang bisa langsung mereka tindaklanjuti.
Dengan adanya grup WhatsApp ini, ia katakan dapat meningkatkan komunikasi antara pemerintah dan pedagang, sehingga persoalan-persoalan di pasar dapat diselesaikan dengan lebih efektif.
“Apalagi di tengah perubahan besar akibat pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan memiliki peran strategis, termasuk dalam sektor ekonomi,” katanya.
Sehingga, ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan pasar rakyat. Termasuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Melalui pemanfaatan teknologi, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pasar rakyat di Balikpapan,” tandasnya. (*)