Menu

Mode Gelap

Daerah

Pemuda dan Nasionalisme, Upaya Kesbangpol Balikpapan Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan


					Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi Perbesar

Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi

BALIKPAPAN — Menurunnya minat generasi muda dalam memahami sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai ideologis seperti Pancasila, salah satunya dikarenakan maraknya budaya digital. Akibatnya kemajuan teknologi informasi membawa banyak perubahan dalam masyarakat.

Kepala Kesbangpol Balikpapan, Sutadi mengungkapkan banyak perubahan dalam kehidupan masyarakat, terutama di kalangan generasi muda akibat pesatnya perkembangan zaman.

“Ada kekhawatiran kita, perkembangan zaman membuat memudarnya semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan di kalangan pemuda,” ujarnya, Kamis (10/7/2025)

Sutadi mengatakan, fenomena tersebut menjadi perhatian serius sekaligus keprihatinannya terhadap menurunnya minat generasi muda, dalam memahami sejarah perjuangan bangsa dan nilai-nilai ideologis seperti Pancasila.

“Kalau kita lupa sejarah, maka kita kehilangan arah sebagai bangsa. Pesan Bung Karno itu bukan sekadar slogan, tapi pengingat yang sangat relevan di zaman sekarang,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, perubahan pola pikir generasi muda saat ini lebih terhubung dengan tren media sosial dan konten hiburan. Sehingga menggeser fokus dari nilai-nilai fundamental kebangsaan.

Bahkan, tak sedikit dari generasi muda yang belum hafal lima sila dalam Pancasila, apalagi memahami maknanya secara mendalam.

“Banyak generasi muda kita ini kalau ditanya isi Pancasila saja masih bingung, ini sudah jadi alarm bagi kita semua. Padahal bukan sekadar soal hafalan, tapi bagaimana nilai-nilai itu tertanam dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya lagi.

Ia menilai, pemuda saat ini tidak bisa hanya diajak mendengar ceramah atau membaca buku teks. Perlu pendekatan yang lebih interaktif, kreatif, dan menyenangkan.

Diperlukan cara baru yang lebih inovatif dan relevan dengan karakter generasi muda saat ini, misalnya dengan pendekatan konvensional dalam pendidikan kebangsaan. Namun hal itu pun belum cukup dan masih perlu langkah cepat dan agresif untuk membentuk karakter jiwa Pancasila.

“Anak muda sekarang butuh pendekatan yang segar. Edukasi bisa disampaikan lewat permainan digital, konten interaktif di media sosial, bahkan simulasi atau game berbasis nilai-nilai Pancasila. Kalau kita tidak ikut masuk ke dunia mereka, maka pesan-pesan ini akan sulit sampai,” jelasnya.

Menindaklanjuti hal itu, Kesbangpol Balikpapan saat ini telah menjalin sinergi dengan DPRD Kota Balikpapan, Forum Wawasan Kebangsaan, dan Jaringan Panca Mandala.

Menurutnya, kolaborasi ini bertujuan memperkuat literasi kebangsaan, baik di sekolah, komunitas pemuda, hingga lingkungan keluarga.

“Salah satu inovasi yang sedang kita kembangkan, penguatan konsep Kampung Pancasila di kawasan Graha Indah, Balikpapan Utara,” imbuhnya.

Kampung ini dijadikan sebagai model lingkungan yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari toleransi antarumat beragama, budaya gotong royong, hingga partisipasi aktif warga dalam kegiatan sosial.

“Kampung Pancasila ini bukan sekadar simbolik. Ini adalah bentuk nyata bahwa nilai-nilai luhur bangsa bisa hidup dan dijalankan bersama, bahkan dalam lingkungan terkecil sekalipun seperti RT dan RW,” tandasnya.

Menurutnya, kegiatan seperti pelatihan kepemudaan, diskusi lintas agama, lomba kreativitas bertema kebangsaan hingga aksi sosial bersama, Kampung Pancasila diharapkan mampu menjadi contoh bagaimana membentuk karakter generasi muda yang cinta tanah air.

“Upaya membangkitkan semangat nasionalisme bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa, termasuk orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan media,” tegasnya.

Ia berharap, generasi muda Balikpapan dan Indonesia secara umum bisa menjadi pemuda yang tidak hanya cakap teknologi, tapi juga punya karakter kuat dan berpegang pada ideologi bangsa.

Ia juga mengajak para konten kreator lokal untuk turut serta menyebarkan pesan-pesan kebangsaan melalui media sosial, sebagai bagian dari gerakan edukasi nasionalisme digital.

“Jangan sampai kita kehilangan satu generasi hanya karena kita tidak mau beradaptasi. Kalau sekarang kan zamannya sudah kolaborasi. Kami mengajak semua pihak, mari kita bangun semangat kebangsaan dengan cara yang sesuai dengan zaman mereka,” tandasnya. (*)

Tag: Nasionalisme, Generasi Muda, Kesbangpol Balikpapan, Kampung Pancasila, Pendidikan Kebangsaan, Berita Balikpapan

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

BPBD Balikpapan Imbau Warga Tak Halangi Laju Damkar Usai Insiden Dorong Mobil Pribadi di Tengah Kebakaran

15 Juli 2025 - 06:20

Puluhan Pelanggar Terjaring Razia Ops Patuh Kayan 2025 Satlantas Polres Tarakan

14 Juli 2025 - 22:40

Rahmad Mas’ud Apresiasi Kinerja PLN Wujudkan Balikpapan Terang

14 Juli 2025 - 16:25

Pemprov Kaltara Dukung Operasi Patuh Kayan 2025

14 Juli 2025 - 15:54

Bersama BPKP, Pemprov Kaltara Perkuat Pengawasan Penyelarasan Pembangunan Daerah

14 Juli 2025 - 13:23

Pollymaart Himbau OPD Jalankan Program Kerja Pemprov Kaltara

14 Juli 2025 - 12:15

Trending di Daerah