TARAKAN – Persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat (SR) di Kota Tarakan terus dimatangkan. Dalam waktu kurang dari satu bulan, seluruh sarana dan prasarana di Gedung LLK (Loka Latihan Kerja) Tarakan dipersiapkan secara intensif untuk mendukung kegiatan pembelajaran dan tempat tinggal para peserta didik.
“Kemarin sempat muncul di pemberitaan bahwa peserta SR masuk, lalu menghilang. Kemudian muncul kembali. Jadi sejak itu, kami mulai bergerak cepat, menyiapkan segala kebutuhan di lokasi ini,” ungkap Kepala Kantor Gedung LLK Tarakan, Tino, Selasa (15/7/2025).
Menurut Tino, proses pengerjaan dilakukan secara simultan dan tanpa jeda. Koordinasi terus dilakukan antara pihak LLK, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial Kota Tarakan untuk memastikan kelengkapan sarana dan prasarana Sekolah Rakyat.
“Untuk kursi dan meja, kami dibantu oleh Dinas Pendidikan. Hari Sabtu kemarin sudah dikirim dan langsung ditempatkan di lokasi. Saat ini total tersedia 100 kursi dan 100 meja,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh pendanaan kegiatan ini sepenuhnya bersumber dari APBD Kota Tarakan, tanpa dukungan dari pemerintah pusat.
“Ini murni dari anggaran daerah. Sesuai instruksi Pak Wali Kota, kegiatan Sekolah Rakyat ini dijalankan dengan pembiayaan dari APBD. Alhamdulillah, beliau sangat mendukung,” tambah Tino.
Secara teknis, kegiatan belajar akan berlangsung di empat ruang kelas yang telah disiapkan. Dua kelas diperuntukkan bagi tingkat SD, dan dua lainnya untuk SKV (Sekolah Kejar Vokasi). Masing-masing kelas nantinya akan menampung hingga 25 peserta.
Terkait fasilitas asrama, Tino menyebutkan bahwa bangunan asrama LLK selama ini memang aktif digunakan, sehingga tidak perlu renovasi besar.
“Kami hanya menambahkan sedikit fasilitas, termasuk memanfaatkan rumah jabatan untuk menampung sisa 20 orang peserta. Area dapur dan ruang makan juga telah disiapkan,” katanya.
Saat ini, sebagian besar fasilitas telah rampung dan tinggal tahap akhir. “Secara umum sudah siap digunakan. Hanya bagian pelapon dan beberapa detail ruang kelas yang masih dalam tahap penyelesaian akhir,” ungkapnya.
Tino juga menjelaskan bahwa meskipun informasi awal menyebutkan pelaksanaan Sekolah Rakyat tahap pertama dimulai serentak, pihak LLK Tarakan belum mendapat kepastian soal keikutsertaan dalam tahap tersebut.
Namun, mengenai fasilitas untuk tenaga pendidik, Tino menuturkan ruang kepala sekolah sekaligus ruang guru telah dibangun dan tinggal menunggu pemasangan pelapon.
“Setelah itu, tinggal mengisi meja dan kursi, dan bisa langsung digunakan. Memang fokus kita saat ini, memastikan seluruh ruangan benar-benar siap pakai. Detail pembenahannya seperti pelapon, perbaikan kecil, dan finishing interior. Itu semua kami kejar agar bisa dipakai dalam waktu dekat,” pungkasnya. (*/saf)
