Menu

Mode Gelap

Daerah

Wawali Tinjau Bendali Gang Kantil, Dorong Integrasi Infrastruktur dan Sosial


					Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai mengimplementasikan pendekatan multidimensional dalam penanganan banjir. Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur teknis semata, melainkan juga memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.
Perbesar

Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai mengimplementasikan pendekatan multidimensional dalam penanganan banjir. Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur teknis semata, melainkan juga memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.

BALIKPAPAN — Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mulai mengimplementasikan pendekatan multidimensional dalam penanganan banjir. Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur teknis semata, melainkan juga memperhatikan aspek sosial, lingkungan, dan kebermanfaatan jangka panjang bagi masyarakat.

Salah satu proyek yang mencerminkan pendekatan tersebut, Bendungan Pengendali Banjir (Bendali) Gang Kantil, yang berlokasi di Jalan MT Haryono, Kecamatan Balikpapan Selatan. Bendali ini menjadi bagian dari program strategis pengendalian banjir yang sekaligus diarahkan untuk mendukung fungsi ruang terbuka publik.

width"300"

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, melakukan peninjauan langsung ke lokasi sebagai pengawasan kegiatan Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan.

Ia menegaskan proyek bendali tidak hanya difokuskan pada aspek mitigasi bencana, namun juga diarahkan menjadi sarana yang inklusif bagi masyarakat sekitar.

“Bendali Gang Kantil dibangun untuk menampung limpasan air dari kawasan padat penduduk, namun kami ingin fungsi ini dikembangkan lebih jauh. Ke depan, lokasi ini akan dipersiapkan sebagai ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan warga untuk berbagai aktivitas sosial dan ekonomi,” ujar Bagus.

Sejak tiga pekan terakhir, kegiatan pengerukan telah dilakukan secara bertahap guna mengembalikan daya tampung bendali yang sempat mengalami penurunan akibat sedimentasi dan timbunan sampah.

Berdasarkan evaluasi teknis dari DPU, endapan material di dasar bendali menjadi salah satu faktor utama yang menurunkan efektivitas sistem pengendalian air, terutama pada saat intensitas curah hujan meningkat.

“Selain pengerukan, kita juga akan menambahkan elemen infrastruktur pelengkap, seperti pagar pengaman untuk memastikan keselamatan masyarakat, serta pembangunan jalur pedestrian dan ruang terbuka hijau,” tandasnya.

Di sisi lain, fasilitas semi-permanen juga disiapkan untuk mendukung aktivitas pelaku UMKM lokal agar dapat beroperasi di lingkungan yang tertata.

“Pemerintah berharap agar infrastruktur ini tidak hanya berdampak pada penanggulangan banjir, namun juga turut mendorong tumbuhnya interaksi sosial, kegiatan ekonomi produktif, dan peningkatan kualitas lingkungan perkotaan,” tambah Bagus.

Menurutnya, pembangunan infrastruktur tidak akan berjalan optimal tanpa dukungan penuh dari masyarakat. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama terkait pembuangan sampah ke saluran air.

Bagus menegaskan keberlanjutan fungsi bendali sangat ditentukan oleh kolaborasi antara pemerintah dan warga. Ia pun mengimbau kepada seluruh unsur di tingkat kelurahan dan RT untuk aktif mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga saluran air dari sampah dan sedimentasi.

“Saluran air yang bersih memungkinkan air mengalir dengan baik dan genangan dapat dicegah. Tanpa partisipasi aktif dari warga, sebesar apa pun infrastruktur yang dibangun, hasilnya akan terbatas,” tegasnya.

Pemerintah Kota Balikpapan menargetkan Bendali Gang Kantil sebagai proyek percontohan dalam pengembangan ruang publik yang terintegrasi dengan fungsi mitigasi bencana.

Keberhasilan program ini akan menjadi acuan dalam perencanaan dan revitalisasi bendali lainnya di kota ini, yang mengalami tantangan serupa.

Setelah meninjau Bendali Gang Kantil, Wawali melanjutkan kunjungan lapangan ke sejumlah titik rawan banjir lainnya, antara lain Perumahan Sosial, Waduk Wonorejo, Bendali 1 dan 2 di kawasan Balikpapan Regency, serta lokasi proyek peningkatan sistem drainase di Jalan Ahmad Yani.

Langkah ini menunjukkan konsistensi Pemkot Balikpapan dalam memastikan bahwa seluruh proyek infrastruktur dilaksanakan secara tepat guna, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

Dalam jangka panjang, upaya ini merupakan bagian dari visi Pemerintah Kota Balikpapan untuk membangun kota yang tangguh terhadap dampak perubahan iklim, terutama risiko banjir yang semakin meningkat akibat urbanisasi dan curah hujan ekstrem.

“Bendali ini menjadi representasi dari perubahan paradigma dalam pembangunan kota. Ruang publik harus adaptif, multifungsi, serta memberikan manfaat nyata bagi kehidupan sosial masyarakat,” tegasnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Aksi Sigap Brimob Bantu Evakuasi Warga Gantung Diri di Sepinggan Balikpapan

22 Juli 2025 - 08:06

Teriring Doa dan Usaha, Pemeliharaan Rutin Kilang Pertamina Unit Balikpapan Sukses Selesai Tepat Waktu

21 Juli 2025 - 21:41

Investasi Hulu Migas Naik 28,6%

21 Juli 2025 - 21:36

Purna Tugas ASN di Balikpapan, Wali Kota Tegaskan Pengabdian Tak Berhenti

21 Juli 2025 - 19:00

BPMP Kaltara Apresiasi Kinerja Bunda PAUD Tana Tidung, Dukung Wajib Belajar 13 Tahun

21 Juli 2025 - 15:22

Presiden RI Luncurkan 80.000 Koperasi Merah Putih, Tana Tidung Siap Realisasikan di Lima Kecamatan

21 Juli 2025 - 13:05

Trending di Daerah