TANJUNG SELOR – Pemberdayaan perempuan kembali menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Bulungan. Kali ini, perempuan didorong mengambil peran lebih besar dalam penguatan ekonomi desa melalui kegiatan usaha mandiri yang berkelanjutan.
Hal ini disampaikan Bupati Bulungan, Syarwani, saat membuka Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Kelompok Usaha Perempuan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Perempuan, yang berlangsung di Hotel Luminor, Rabu (23/7/2025).

Menurut Bupati, peran perempuan dalam dunia usaha, terutama di sektor mikro dan perdesaan, tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia menilai kelompok usaha perempuan memiliki potensi besar untuk naik kelas menjadi pelaku UMKM yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
“Di balik geliat ekonomi desa, ada perempuan-perempuan tangguh yang menjaga keseimbangan keluarga sekaligus mendorong ekonomi lokal tetap bergerak,” ucap Syarwani.
Beberapa kisah sukses turut disorot, seperti olahan kakao dari Desa Pejalin dan Antutan, serta hasil budidaya buah lengkeng dari Desa Long Sam yang tumbuh melalui skema Perhutanan Sosial. Produk-produk ini dinilai memiliki kualitas dan potensi pasar yang kuat.
Syarwani menekankan pentingnya membuka jalan agar produk lokal unggulan dari desa tak berhenti di pasar tradisional, melainkan bisa diperkenalkan lebih luas ke tingkat nasional, bahkan internasional.
Strategi ini sejalan dengan visi “Satu Desa Satu Produk” yang menjadi bagian dari prioritas pembangunan Bulungan.
“Jika dikelola secara serius dan kolaboratif, setiap desa bisa memiliki identitas ekonomi yang khas, dan perempuan akan menjadi ujung tombaknya,” tegasnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Pemkab Bulungan telah menyediakan area khusus bagi UMKM perempuan di Taman Tepian Sungai Kayan. Tanpa pungutan biaya, ruang ini menjadi pusat promosi, transaksi, hingga tempat berkumpulnya pelaku usaha kecil lokal.
Bahkan, ia menyebut lebih dari 300 pelaku UMKM telah memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memperkenalkan produk-produk mereka, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga hasil pertanian olahan khas daerah.
Selain itu, pemerintah juga terus mengupayakan sinergi lintas sektor untuk memperkuat kapasitas usaha perempuan. Mulai dari pelatihan manajemen, akses permodalan, hingga dukungan pemasaran digital dan branding produk lokal.
Bupati pun mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha untuk menjaga kawasan UMKM tetap bersih, aman, dan nyaman, agar dapat terus menjadi ruang pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Ekonomi daerah tak akan tumbuh dari atas ke bawah, tapi dari bawah – dari desa, dari perempuan, dari keluarga. Mari kita rawat dan dukung bersama,” tutupnya. (**)