TANJUNG SELOR – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bulungan dalam memperkuat kesejahteraan sosial terus diwujudkan melalui berbagai program nyata. Tahun ini, total bantuan sosial yang dikucurkan mencapai Rp19,7 miliar dan menyasar ribuan keluarga rentan di berbagai wilayah.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Bulungan, Syarwani, dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) sekaligus sosialisasi elektronifikasi bantuan non tunai, yang digelar di Ruang Tenguyun, Kamis (24/7/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Syarwani menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 120 warga dari Tanjung Selor dan Tanjung Palas. Ia menekankan pentingnya kehadiran pemerintah yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat.
“Bansos ini bukan sekadar bantuan tunai, melainkan bentuk kepedulian yang konkret dari pemerintah terhadap warganya yang membutuhkan,” ujar Syarwani.
Bantuan sosial tersebut mencakup beberapa skema utama, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), serta dukungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja informal dan relawan kebencanaan seperti Tagana.
Pemkab Bulungan juga menggandeng pihak perbankan dan Bank Indonesia dalam implementasi sistem digital penyaluran bansos. Hal ini bertujuan menciptakan tata kelola bantuan yang transparan, efisien, serta mendorong literasi keuangan di kalangan masyarakat penerima.
“Dengan sistem non tunai, kita ingin mendorong keterlibatan warga dalam sistem keuangan formal. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi juga inklusi ekonomi,” jelasnya.
Bupati menambahkan, penerima manfaat harus didorong untuk memanfaatkan bantuan sebagai stimulus menuju kemandirian. Dana yang diterima diharapkan bisa menjadi modal awal untuk usaha kecil, pendidikan anak, atau pemenuhan gizi keluarga.
Lebih dari itu, program ini juga menjadi bagian dari strategi besar Pemkab dalam mengurangi ketimpangan sosial dan membangun ketahanan keluarga yang berkelanjutan.
“Kami ingin warga tidak hanya terbantu hari ini, tapi juga siap menghadapi masa depan dengan lebih kuat dan mandiri,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, para pendamping program dan petugas lapangan juga diminta untuk aktif membina serta mendampingi keluarga penerima manfaat agar penggunaan bantuan lebih tepat guna.
Adapun rincian penyaluran dana bansos 2025:
Program Keluarga Harapan (PKH): 4.758 keluarga penerima, total bantuan Rp13,2 miliar per tahun.
Program BPNT/Sembako: 2.726 jiwa penerima, total bantuan Rp6,5 miliar per tahun.
Dengan program ini, Pemerintah Kabupaten Bulungan berharap dapat menciptakan lingkungan sosial yang inklusif.
“Kita harapkan, bantuan tidak hanya membantu bertahan, tetapi juga membuka pintu untuk perubahan jangka panjang,” harap Bupati. (rn)