BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi krisis air baku yang kian mendesak. Wakil Wali Kota Bagus Susetyo menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dengan melibatkan pemerintah daerah, pusat, dan pihak swasta dalam merumuskan solusi berkelanjutan yang dapat menguntungkan semua pihak.
Menurut Bagus, skema kerja sama yang diusulkan bertujuan menciptakan saluran distribusi air yang optimal untuk kebutuhan warga, sekaligus memberikan kepastian investasi bagi sektor swasta.
“Konsepnya win-win. Infrastruktur air bisa dimanfaatkan masyarakat, sementara pihak ketiga tetap mendapat jaminan pengembalian modal,” ujarnya, Rabu (30/7/2025).
Namun, ia mengakui, keterbatasan fiskal daerah menjadi salah satu kendala besar, terutama dalam urusan perawatan bendungan pengendali (bendali) di kawasan DAS Ampal—wilayah yang sangat vital dalam tata kelola air baku dan pengendalian banjir.
Sehingga, Pemkot mulai mendorong skema pendanaan terpadu dari berbagai sumber, termasuk APBD, APBN, hingga dana provinsi.
“Saya sudah bicara langsung dengan Dinas PU Provinsi. Harapannya ada dukungan anggaran untuk pengerukan, pemeliharaan, dan peningkatan kapasitas bendali,” ungkapnya.
Bagus juga menilai, bendali di wilayah tersebut memiliki potensi lebih dari sekadar fungsi pengendali banjir. Dengan perawatan serius dan pengelolaan tepat, bendali dinilai dapat dikembangkan menjadi salah satu sumber air baku alternatif bagi kota Balikpapan.
Di tengah tantangan perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk, kesiapan infrastruktur air menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda.
“Kalau dikelola berkelanjutan, bendali bisa jadi sumber pasokan air baku masa depan. Ini peluang yang tidak boleh kita lewatkan,” tambahnya.
Dukungan dari pemerintah pusat disebut menjadi angin segar bagi percepatan proyek ini. Bagus mengungkapkan sejumlah alokasi anggaran dari APBN sudah disiapkan. Komunikasi dengan Komisi V DPR RI juga terus dilakukan, agar program penguatan sistem air baku masuk dalam skala prioritas nasional tahun 2026.
Pemerintah Kota berharap, sinergi lintas lembaga dan dukungan berbagai pihak dapat mempercepat terwujudnya sistem pengelolaan air baku yang lebih andal dan berkelanjutan.
“Alhamdulillah kita terbantu dari APBN. Saya tetap kawal ini, apalagi sangat penting agar kebutuhan dasar warga bisa terpenuhi,” tegasnya. (*)