Menu

Mode Gelap

Daerah

Hendra J Kede Ungkap Trend Usia Ketum PWI: Dulu Maksimal Kepala 5 Kini Makin Senior


					Hendra J Kede Ungkap Trend Usia Ketum PWI: Dulu Maksimal Kepala 5 Kini Makin Senior Perbesar

JAKARTA – Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat, Hendra J Kede, menyoroti tren usia para Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari masa ke masa. Ia mencatat, selama masa Orde Lama, Orde Baru, hingga dua dekade awal era Reformasi, para Ketua Umum PWI umumnya terpilih saat masih berusia muda—bahkan banyak yang masih di kepala dua dan tiga.

“Baru sejak 2018, kita menyaksikan Ketua Umum PWI terpilih saat berusia kepala enam. Ini tentu menarik dan layak jadi bahan refleksi menjelang Kongres Persatuan PWI akhir Agustus 2025,” ujar Hendra, Rabu (7/8).

width"300"
width"300"
width"300"

Ia menyampaikan, daftar lengkap Ketua Umum PWI menunjukkan bahwa usia muda atau usia produktif pernah menjadi kekuatan organisasi. Misalnya, Usmar Ismail terpilih sebagai Ketum PWI saat berusia 26 tahun, T. Sjahril saat 32 tahun, Mahbub Djunaidi pada usia 32 tahun, hingga Harmoko yang menjabat saat berumur 34 tahun.

width"200"
width"400"

“Artinya, regenerasi dan keberanian memberi ruang bagi yang muda pernah menjadi ciri khas PWI. Itu warisan yang layak dikaji ulang oleh para pemilik suara dalam kongres mendatang,” kata Hendra.

width"400"

Berikut sejumlah contoh usia Ketum PWI saat terpilih:

* Soemanang SH: 38 tahun (1946)
* Usmar Ismail: 26 tahun (1947)
* Djawoto: 44 tahun (1950)
* T. Sjahril: 32 tahun (1953)
* BM Diah: 53 tahun (1970)
* H. Rosihan Anwar: 48 tahun (1970)
* Harmoko: 34 tahun (1973)
* Atang Ruswita: 50 tahun (1983)
* Zoelhanrman: 50 tahun (1983)
* H. Sofyan Lubis: 52 tahun (1993)
* H. Margiono: 49 tahun (2008)
* Atal S Depari: 64 tahun (2018)
* Hendry Ch Bangun: 65 tahun (2023)

Menurut Hendra, informasi ini penting agar para pemilik suara bisa menjadikan sejarah sebagai bahan pertimbangan. “Penting bagi kita semua untuk merenungkan: apakah regenerasi masih menjadi bagian dari semangat organisasi kita?” ujarnya.

Ia menegaskan, data ini disusun dari berbagai sumber seperti Google, Wikipedia, dan buku sejarah pers Indonesia.

“Ini bukan soal usia semata, tapi soal energi, pembaruan, dan keberlanjutan,” tutup Hendra.(**)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemprov Kaltara Tindaklanjuti Upaya Pemulihan Status Internasional Bandara Juwata Tarakan

8 Agustus 2025 - 15:39

Waspada! Penipuan Mengatasnamakan Sekda Tana Tidung Marak di WhatsApp

8 Agustus 2025 - 14:23

Berdayakan UMKM Desa Masukau, Program CSR PT Pertamina EP Tanjung Field Gelar Pelatihan Menjahit Metode Patchwork dan Slashing

8 Agustus 2025 - 11:10

Lewat Program CSR Sekolah Negeri Terapung, PT Pertamina Hulu Mahakam Dukung Peningkatan Kompetensi Pendidik

8 Agustus 2025 - 10:45

Diikuti 48 peserta, Gubernur Harapkan UKW Dapat Tingkatkan SDM Wartawan Lokal

8 Agustus 2025 - 09:00

Personel Brimob Kaltim Latih Siswa SMA Kabupaten Paser untuk Persiapan Paskibraka HUT RI ke-80

8 Agustus 2025 - 08:37

Trending di Daerah