TARAKAN, Fokusborneo.com – Upaya memulihkan status internasional Bandara Juwata Tarakan terus mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak. Dalam rapat koordinasi yang digelar di Gedung Gadis 2 Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (14/8/25).
Kantor Imigrasi Kelas II TPI Tarakan menyatakan kesiapan penuh mereka untuk mendukung pembukaan kembali penerbangan internasional.
Rapat yang dipimpin Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kaltara ini membahas langkah-langkah strategis setelah terbitnya Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 37 Tahun 2025.
Seluruh instansi yang tergabung dalam tim CIQS (Customs, Immigration, Quarantine, Security) sepakat untuk segera menyiapkan sarana, prasarana, dan sumber daya manusia sesuai standar internasional.
Kepala Kantor Imigrasi Tarakan, Mohamad Sungeb, menegaskan pihaknya sudah melakukan inventarisasi menyeluruh di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Juwata.
“Kami siap dari sisi SDM maupun sarana. Kami sudah mengusulkan penambahan passport reader, peningkatan jaringan, dan penyesuaian tata letak agar sesuai standar internasional,” ujarnya.
Sungeb juga menambahkan Kantor Imigrasi Tarakan berencana melakukan benchmarking atau studi banding ke Bandara Sepinggan Balikpapan untuk mempelajari penerapan layanan terbaik.
”Kami akan menjadi garda terdepan dalam memastikan pintu masuk udara di perbatasan ini aman, nyaman, dan profesional sesuai citra Indonesia di mata dunia,” tutupnya.
Selain Imigrasi, instansi lain juga menyatakan kesiapannya. Unit Penyelenggara Bandara Juwata melaporkan bahwa infrastruktur terminal internasional pada dasarnya sudah siap, meskipun beberapa fasilitas perlu diperbarui.
Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan memastikan kesiapan pemeriksaan biosekuriti, sementara Bea Cukai menyatakan kesiapan pengawasan barang bawaan penumpang dan kargo.
Sebagai langkah lanjutan, disepakati pembentukan tim koordinasi yang diketuai Dinas Perhubungan Provinsi Kaltara. Tim ini akan bertanggung jawab memastikan semua fasilitas sudah diaudit, sarana dan prasarana terpenuhi, serta melakukan simulasi prosedur sebelum penerbangan internasional kembali beroperasi.
Semua instansi CIQS berkomitmen menyelesaikan semua persiapan sebelum target pembukaan kembali layanan internasional pada Oktober 2025.
Hal ini diharapkan dapat kembali mendorong sektor perdagangan, pariwisata, dan investasi di wilayah perbatasan.(**)
Discussion about this post