TARAKAN, Fokusborneo.com – Wali Kota Tarakan, dr. H. Khairul, menanggapi aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di berbagai daerah, termasuk Jakarta, sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah.
Ia mengimbau agar warga Tarakan tidak terprovokasi dan menyampaikan aspirasi dengan cara yang damai dan tertib.
Khairul berharap, masyarakat Tarakan dapat menghindari aksi demonstrasi yang anarkis dan lebih mengedepankan komunikasi untuk menyelesaikan persoalan. Ia menekankan bahwa fasilitas publik yang dirusak dalam demo adalah aset negara yang dibangun dari uang rakyat.
“Gedung-gedung itu uang rakyat juga. Sementara ini kita ambil pajak-pajak dari masyarakat, kita bangunkan untuk jalan, untuk gedung. Nah, kalau dirusak, kan sayang,” kata Khairul.
Menurutnya, menyampaikan aspirasi adalah hak warga yang dijamin undang-undang. Namun, ia kembali mengingatkan agar cara penyampaiannya dilakukan secara baik-baik, tanpa harus merusak fasilitas umum.

Selain itu, Khairul juga memberikan imbauan khusus kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Tarakan. Ia meminta agar mereka berhati-hati dalam membuat pernyataan yang dapat memicu provokasi di tengah situasi yang sedang memanas.
“Kalau tidak perlu ngomong, ya jangan ngomonglah. Ini dalam rangka menjaga kondusivitas kita, jangan memperkeruh, jangan memancing suasana sehingga menjadi panas. Saya kira lebih bagus diam kalau tidak perlu,” tegasnya.
Ia juga menambahkan agar para pejabat tidak melakukan hal-hal spontan yang bisa disalahartikan oleh publik, seperti “joget” atau melakukan tindakan yang tidak pantas di tengah kondisi yang tidak menentu. Khairul berharap, Kota Tarakan akan terus aman, tentram, dan damai.(**)