BALIKPAPAN,Fokusborneo.com – Kota Balikpapan kembali menorehkan capaian membanggakan dalam kemandirian fiskal. Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengungkapkan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota minyak itu terus meningkat secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir, bahkan berhasil menembus Rp1,3 triliun.
Rahmad menceritakan, tren positif ini bukan terjadi dalam sekejap. Tahun 2016, PAD Balikpapan masih berada di angka Rp500 miliar. Dua tahun kemudian, naik menjadi Rp700 miliar.
Lompatan besar terjadi setelah dirinya menjabat sebagai Wali Kota, di mana PAD yang semula Rp800 miliar kini berhasil dikerek hingga Rp1,3 triliun.
“Ini bukti nyata kerja keras ASN dan seluruh perangkat daerah. Mereka menunjukkan dedikasi dalam mencari sumber pendapatan daerah, meski Balikpapan tidak punya tambang, minyak, maupun kebun sawit. Alhamdulillah, kita tetap mampu mencatat salah satu PAD tertinggi di Kalimantan Timur,” ungkapnya, Senin (1/9/2025).
Menurutnya, capaian ini juga menegaskan bahwa Balikpapan mampu berdiri lebih mandiri tanpa bergantung penuh pada Dana Bagi Hasil (DBH) maupun transfer pusat. Kemandirian fiskal tersebut semakin penting di tengah dinamika ekonomi yang cepat berubah.
Rahmad menuturkan, peningkatan PAD Balikpapan lahir dari strategi yang terukur. Pemkot mengoptimalkan potensi pajak daerah seperti Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel, restoran, hiburan, serta retribusi parkir.
Digitalisasi sistem pembayaran juga digencarkan untuk menutup celah kebocoran sekaligus memudahkan wajib pajak.
“Kami berusaha memperluas basis pajak, mempermudah pembayaran secara online, dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya taat pajak. Dengan begitu, kontribusi pajak bukan hanya kewajiban, tapi juga investasi bersama bagi kemajuan kota,” jelasnya.
Kenaikan PAD tidak hanya tercatat sebagai angka di laporan keuangan daerah. Rahmad menekankan, manfaatnya sudah bisa dirasakan langsung oleh masyarakat melalui berbagai program pro-rakyat.
Di bidang kesehatan, misalnya, PAD digunakan untuk membiayai kepesertaan BPJS Kesehatan gratis. Sementara di bidang pendidikan, Pemkot menanggung seragam sekolah gratis untuk siswa, memberikan bantuan ke sekolah swasta, hingga mendukung pembangunan sarana dan prasarana pendidikan dari tingkat dasar sampai menengah pertama.
“Semua program ini adalah wujud perhatian pemerintah kepada masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa akses kesehatan dan pendidikan bisa dinikmati seluruh warga Balikpapan tanpa terbebani biaya tinggi,” tegasnya.
Rahmad juga memberikan apresiasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atas kontribusinya dalam menggali potensi PAD.
Ia mendorong agar kerja keras itu tidak berhenti hanya pada upaya menaikkan pendapatan, tetapi juga berimbas pada peningkatan kualitas pelayanan publik.
“Peningkatan PAD bukan sekadar angka. Itu adalah simbol kerja nyata ASN dalam melayani masyarakat. Semakin tinggi PAD, semakin besar ruang yang kita punya untuk menyejahterakan warga,” tandasnya.
Dengan capaian yang telah diraih, Rahmad optimistis tren positif PAD Balikpapan dapat terus dipertahankan bahkan ditingkatkan di masa mendatang.
Ia menegaskan, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci untuk membawa Balikpapan semakin mandiri, maju, dan sejahtera.
“Selama kita kompak, bekerja dengan hati, dan mengutamakan kepentingan masyarakat, saya yakin Balikpapan akan semakin kuat dan mampu berdiri mandiri. Inilah tekad kita bersama untuk menjadikan kota ini rumah yang membanggakan bagi seluruh warganya,” pungkas Rahmad. (*)