TANJUNG SELOR,Fokusborneo.com – Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bulungan diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial, seiring maraknya informasi yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
Pesan ini disampaikan Bupati Bulungan, Syarwani agar pegawai pemerintah tetap menjaga marwah institusi dan menjadi teladan dalam interaksi digital.
Syarwani menekankan setiap unggahan atau komentar yang disebarkan ASN bisa berdampak luas dan memengaruhi citra pemerintah daerah.
“Setiap kata yang ditulis di media sosial bisa memengaruhi opini publik. Jangan sampai menimbulkan kegaduhan atau memprovokasi warga,” tegasnya, Senin (1/9/2025), di Kantor Bupati Bulungan.
Ia menegaskan kembali, pemerintah daerah ingin ASN fokus pada pelayanan publik dan pelaksanaan program pembangunan, bukan terjebak dalam perdebatan yang kontraproduktif di ruang digital.
“Kritik itu sah dalam demokrasi, tapi harus disampaikan dengan cara yang tepat. Pegawai tidak boleh ikut menyebarkan informasi yang memecah persatuan atau menimbulkan keresahan masyarakat,” tambahnya.
Syarwani juga meminta kepala perangkat daerah dan pimpinan unit kerja untuk mengawasi perilaku digital pegawai di bawah naungannya. Pengawasan ini dianggap penting agar setiap ASN tetap memegang etika profesional dan tidak menjadi sumber berita bohong atau provokasi.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) berlaku bagi semua warga, termasuk ASN. Pegawai yang terbukti menyebarkan konten hoaks akan dikenai sanksi sesuai ketentuan hukum.
“Penyebaran informasi palsu memiliki konsekuensi hukum, berlaku sama bagi ASN maupun masyarakat umum. Tujuannya agar semua pihak lebih berhati-hati dalam berbicara dan menulis di dunia maya,” jelasnya.
Ia menekankan, ASN juga memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi teladan dalam menciptakan ruang digital yang sehat dan bermanfaat.
Media sosial, menurut Syarwani, seharusnya digunakan untuk menyebarkan informasi pembangunan, edukasi publik, dan kampanye kesadaran sosial, bukan untuk memprovokasi atau menimbulkan keresahan.
“Seluruh ASN harus lebih bijak dan bertanggung jawab dalam setiap interaksi digital, serta menjaga persatuan masyarakat. Mari kita gunakan media sosial sebagai sarana positif untuk kemajuan Bulungan,” pungkas Syarwani. (*)
Discussion about this post