BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Transformasi digital di lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan terus menunjukkan perkembangan signifikan.
Hingga kini tercatat sebanyak 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah menyediakan layanan berbasis digital, sebagai upaya memperluas akses informasi sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, mengatakan berbagai aplikasi layanan masyarakat sudah dapat diakses warga. Di antaranya melalui aplikasi E-Manuntung dan Balikpapan Go-ID yang menjadi sarana interaktif antara pemerintah dan masyarakat.
Dengan platform ini, warga bisa mengakses informasi, menyampaikan aduan, hingga mendapatkan layanan pemerintahan secara lebih praktis.
Selain mengembangkan aplikasi, Pemkot Balikpapan juga memperluas jaringan fasilitas internet publik.
“Dari sebelumnya 260 titik, jumlah WiFi gratis sudah meningkat menjadi 330 titik yang tersebar di lokasi strategis, seperti kawasan pendidikan, fasilitas umum, hingga pusat keramaian,” ungkapnya.
Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat menunjang akses digital masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada internet.
“Masyarakat Balikpapan bisa menikmati akses informasi yang lebih mudah, cepat, dan merata. Termasuk anak-anak muda dan pelajar yang memerlukan internet untuk belajar, maupun pelaku UMKM yang mengandalkan teknologi digital dalam kegiatan usahanya,” jelas Bagus.
Bagus juga menyampaikan komitmen untuk memperkuat kanal publikasi digital.
“Kalau untuk website dan aplikasi sudah berjalan cukup baik, sekarang tantangannya adalah bagaimana memperkuat media sosial sebagai sarana publikasi. Bahkan informasi sederhana seperti ajakan menghadiri kegiatan pemerintah bisa kita sebarkan lewat media sosial,” ujarnya.
Upaya tersebut sejalan dengan visi Balikpapan sebagai Smart City yang dicanangkan melalui Perwali tahun 2021–2026. Melalui penguatan sistem digital, pemkot bertekad menghadirkan pemerintahan yang lebih modern, partisipatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan semakin lengkapnya layanan digital dan dukungan fasilitas internet gratis, Pemkot Balikpapan berharap partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota dapat semakin meningkat.
“Kita yakin akses informasi yang terbuka akan mendorong terciptanya iklim pemerintahan yang transparan, bersih, dan inovatif,” tandasnya.
Meski demikian, tantangan baru juga muncul. Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Informasi Provinsi Kaltim, Erni Wahyuni, dalam visitasinya memberikan catatan agar Pemkot Balikpapan lebih serius mengoptimalkan penggunaan media sosial.
“Platform seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok bisa dimanfaatkan untuk menjangkau audiens lebih luas, terutama generasi muda yang aktif di dunia maya,” jelasnya.
Erni menambahkan, meski media sosial efektif untuk penyebaran informasi singkat, detail informasi tetap perlu diarahkan ke website resmi pemkot agar tidak terjadi kesalahpahaman.
“Sehingga, penyampaian informasi tetap terstruktur dan bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. (*)
