TARAKAN – PDAM Tarakan gelar pertemuan dan dialog bersama seluruh Ketua RT se Kota Tarakan, Senin (8/9/2025) di Pondok Lesehan, Kampung Bugis.
Kegiatan ini dihadiri langsung Direktur PDAM, Dewan Pengawas, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan, Camat, lurah dan ratusan ketua RT.
Dalam kegiatan ini, Direktur PDAM Tarakan Iwan Setiawan juga menyampaikan sosialisasi terkait tentang penyesuaian abodemen, serta menjawab keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih.
Abodemen dibayar pelanggan untuk perbaikan fasilitas pelayanan air bersih pelanggan, seperti perbaikan meteran jika terjadi rusak, hilang dicuri dan lainnya.
Direktur PDAM Tarakan, Iwan Setiawan menegaskan akan bertindak tegas terhadap oknum petugas nakal yang mencoba memungut biaya layanan perbaikan dari pelanggan.
Pihaknya juga menekankan seluruh layanan perbaikan kini diberikan secara gratis. Hal ini sesuai kesepakatan bersama dengan ratusan ketua RT di Tarakan.
Dengan adanya penyesuaian abodemen sebesar Rp 15.500 per bulan, pelanggan sudah berhak mendapatkan fasilitas perbaikan tanpa biaya tambahan.
“Mereka sepakat semua untuk membayar abodemen jadi semuanya gratis, penggantian meteran gratis, perbaikan kebocoran gratis, penggantian stop kran gratis, kebocoran sebelum meteran itu semua gratis. Jadi semua sudah sepakat tadi,” ujar Iwan Setiawan kepada awak media, Senin (8/9/2025).
Iwan menegaskan tidak ada alasan bagi petugas PDAM untuk menarik biaya dari masyarakat. Jika ada yang melanggar, sanksinya langsung diberhentikan.
“Apabila menarik biaya maka konsekuensi adalah diberhentikan dari karyawan PDAM Tarakan,” tegasnya.
Untuk mencegah praktik pungutan liar, masyarakat diminta segera melapor jika menemukan oknum petugas nakal. Bukti berupa foto atau video akan menjadi dasar penindakan.
“Harus ada bukti dilaporkan, kalau tidak ada bukti dia sentimen repot kita maka harus ada bukti,” tegas Iwan.
Iwan juga mengingatkan warga berhati-hati terhadap pihak yang mengaku sebagai petugas PDAM. Sudah ada laporan di Kelurahan Pamusian, di mana warga dimintai uang oleh orang tak dikenal yang diduga mantan pekerja PDAM. (**)